• Beranda
  • Berita
  • Mirae Asset revisi skenario IHSG akhir tahun menjadi 7.400

Mirae Asset revisi skenario IHSG akhir tahun menjadi 7.400

12 Juli 2022 15:10 WIB
Mirae Asset revisi skenario IHSG akhir tahun menjadi 7.400
Tangkapan layar Analis Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya dalam Mirae Asset Second Semester Market Outlook 2022 yang dipantau di Jakarta, Selasa (12/7/2022). (ANTARA/Sanya Dinda)

Kami merevisi turun target base case scenario IHSG akhir tahun dari 7.600 menjadi 7.400 karena kita mengaplikasikan target price to earnings (P/E) lebih rendah menjadi sebesar 13,2 kali dari sebelumnya 16,4 kali

Analis Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya merevisi turun target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk base case scenario dari 7.600 menjadi 7.400.

Dalam risetnya, Hariyanto menyebutkan penurunan ini dengan memperhitungkan beberapa penilaian, antara lain kenaikan suku bunga di tengah pengetatan kebijakan moneter di seluruh dunia.

"Kami merevisi turun target base case scenario IHSG akhir tahun dari 7.600 menjadi 7.400 karena kita mengaplikasikan target price to earnings (P/E) lebih rendah menjadi sebesar 13,2 kali dari sebelumnya 16,4 kali," kata Hariyanto dalam Mirae Asset Second Semester 2022 Market Outlook yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Skenario base case ini mengasumsikan pertumbuhan laba IHSG pada 2022 dan 2023 masing-masing sebesar 20,0 persen dan 8,0 persen secara year on year.

Mirae Asset Sekuritas juga merevisi skenario bull case menjadi 7.800 dari sebelumnya 8.000, dimana dalam skenario ini pertumbuhan laba IHSG pada 2022 dan 2023 masing-masing sebesar 22,0 persen dan 12,0 persen secara tahunan.

Skenario ini akan terwujud jika fenomena supercycle komoditas berlanjut, terutama apabila harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dan batu bara bertahan pada level yang menguntungkan sepanjang tahun 2022 sehingga kinerja laba emiten akan terdongkrak.

Baca juga: Mirae Asset optimistis transaksi saham semakin meningkat saat pandemi

Di sisi lain, Mirae Asset mempertahankan skenario bear case untuk target IHSG akhir 2021 yakni di bawah level 6.100.

Skenario bear case ini mengasumsikan pertumbuhan laba IHSG 2022 dan 2023 masing-masing sebesar 12,0 persen dan 8,0 persen secara tahunan, dan target P/E IHSG sebesar 11,7 kali.

Ia menambahkan perekonomian nasional dan pasar saham masih akan bertahan di tengah kenaikan inflasi dan suku bunga bank sentral negara-negara di dunia.

“Karena itu juga, Tim Riset Mirae Asset Sekuritas memasukkan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) ke stock picks saham Juli dengan prediksi IHSG pada akhir tahun pada 7.400,” ujarnya.

Menurut dia, ekonomi Indonesia akan mampu bertahan di tengah guncangan ekonomi global karena fundamental masih sangat baik sehingga IHSG tidak akan banyak terbebani oleh koreksi pasar saham AS yang sedang dalam tren koreksi (bearish).

Selain ICBP dan UNVR dalam stock pick, Hariyanto dan Tim Riset Mirae Asset Sekuritas terdapat PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT United Tractor Tbk (UNTR), PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), dan PT Indofood Sukses Makmur (INDF).

Baca juga: IHSG menguat, pasar berekspektasi BI akan naikkan suku bunga

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022