Penghargaan ini merupakan wujud pengakuan tertinggi dari ITB kepada pihak-pihak yang dinilai secara nyata dan berkelanjutan telah berperan sangat aktif dalam mengembangkan ekosistem TIK lokal, termasuk organisasi dan individu.
Penghargaan diserahkan oleh Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D kepada Yenty Joman, Director of Government Affairs, Huawei Indonesia.
"Penghargaan Ganesa Widya Jasa Adiutama adalah bentuk apresiasi kami terhadap komitmen dan dukungan jangka panjang serta berkelanjutan yang dikontribusikan oleh Huawei guna memastikan para lulusan ITB senantiasa terpapar oleh perkembangan terbaru dunia TIK dan memahami bagaimana cara memaksimalkan teknologi termutakhir," kata Reini Wirahadikusumah dalam siaran pers, Rabu.
Baca juga: Huawei luncurkan pusat pengalaman teknologi di Arab Saudi
Reini berharap kolaborasi sinergis ITB dan Huawei dapat terbangun dengan lebih erat lagi di masa depan guna mencetak talenta-talenta digital berkompetensi tinggi serta berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.
CEO Huawei Indonesia Jacky Chen mengatakan bahwa penghargaan Ganesa Widya Jasa Adiutama yang dianugerahkan ITB kepada Huawei sangat berarti besar, khususnya dalam semakin memacu Huawei untuk terus melanjutkan komitmennya untuk memajukan riset dan pengembangan (R&D), inovasi, serta peningkatan kompetensi talenta digital di Indonesia.
"Huawei telah hadir di Indonesia sejak lebih dari 22 tahun lalu. Hingga kini, komitmen Huawei untuk terus terlibat langsung dalam pengembangan ekosistem TIK di Tanah Air tidak pernah surut. Kami akan terus bekerja sama dengan para mitra kami di dunia pendidikan, termasuk ITB," katanya.
Selain sebagai bentuk pengejawantahan visi-misi Huawei I DO, kerja sama tersebut bagi Huawei sangat penting guna melahirkan sedikitnya 100 ribu talenta digital pada tahun 2025.
Huawei meyakini bahwa kompetensi talenta digital menjadi salah satu faktor kunci bagi terselenggaranya implementasi teknologi mutakhir secara optimal yang akan menentukan kuatnya daya saing Indonesia di percaturan global.
Kemitraan ITB dengan Huawei di ranah pendidikan serta riset telah berlangsung sejak 2013. Beberapa kontribusi Huawei kepada ITB antara lain pendirian Huawei ICT Academy dan Huawei ICT Academy Support Center, pembangunan laboratorium yang dilengkapi dengan perangkat router dan firewall, pengembangan kurikulum, sertifikasi pengajar, dan pembinaan mahasiswa secara langsung melalui berbagai program tahunan seperti Huawei ICT Competition dan Seeds for the Future.
Diestimasikan bahwa ITB melatih hampir 200 mahasiswa setiap tahunnya bersama Huawei. Sementara di bidang riset, Huawei dan ITB berkolaborasi di bidang penelitian teknologi 5G, AI, dan teknologi-teknologi mutakhir lainnya.
Terkait pengembangan talenta digital, Huawei akan segera menggelar Seeds for the Future 2022 di Thailand pada bulan Agustus di mana salah satu dari 10 peserta terpilih merupakan mahasiswa dari ITB.
"Bertepatan dengan hari jadinya yang ke-102, Huawei juga yakin dan berharap agar ITB selalu menjadi lembaga pendidikan tinggi yang terdepan di bidang sains, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta ilmu sosial dan budaya," kata Jacky Chen.
Selain mengembangkan talenta digital, Huawei juga telah meluncurkan program Spark sejak 2020 dengan tujuan mempromosikan, memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan perkembangan perusahaan rintisan untuk mendorong percepatan dan penciptaan manfaat bagi ekonomi digital.
Saat ini lebih dari 40 perusahaan rintisan telah bergabung dalam program, sementara 1000 perusahaan lainnya tengah dalam proses antrean selanjutnya. Huawei akan menginvestasikan lebih dari 100 juta dolar dalam tiga tahun ke depan.
Baca juga: Huawei sumbangkan 75 hewan kurban di 13 kota
Baca juga: Huawei debutkan ponsel pintar terbarunya Nova 10 series
Baca juga: Huawei hadirkan warna baru untuk ponsel lipat P50 Pocket
Pewarta: Suryanto
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022