• Beranda
  • Berita
  • Kodam Jaya kolaborasi dengan Pemkot Jaktim atasi kasus "stunting"

Kodam Jaya kolaborasi dengan Pemkot Jaktim atasi kasus "stunting"

13 Juli 2022 15:20 WIB
Kodam Jaya kolaborasi dengan Pemkot Jaktim atasi kasus "stunting"
Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto (tengah) saat menghadiri kegiatan Gerebek Stunting di Duren Sawit, Jakarta, Rabu (13/7/2022). ANTARA/Yogi Rachman/am.

akan terus koordinasi dan kolaborasi dengan Pemkot Jakarta Timur

Komando Daerah Militer Jayakarta (Kodam Jaya) berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) mengatasi kasus anak kurang gizi sehingga tumbuh kembangnya terganggu dan jadi kerdil (stunting) di wilayah tersebut.

Pangdam Jaya, Mayjen TNI Untung Budiharto di Jakarta, Rabu, mengatakan, pihaknya memiliki sejumlah program terkait hal tersebut salah satunya adalah Gerebek Stunting yang memberikan edukasi dan sosialisasi pada masyarakat mengenai "stunting".

"Ini merupakan program yang telah dicanangkan oleh bapak Kasad. Untuk itu kita berkomitmen bersama-sama mengurangi dan menghilangkan 'stunting' di daerah untuk menciptakan generasi kuat, sehat dan 'smart' (cerdas)," kata Untung. 

Untung menambahkan bahwa Kodam Jaya dalam mencegah "stunting" telah memberikan nutrisi dan melakukan program-program untuk peningkatan gizi di masing-masing daerah.

Baca juga: Anies: "Stunting" dan "obesitas" sama-sama ekstrem

"Kita juga akan terus koordinasi dan kolaborasi dengan Pemkot Jakarta Timur. Pemkot yang punya wilayah, yang punya kegiatan dan kita akan terus mendukungnya. Kita punya Kampung Pancasila dan itu akan kita manfaatkan dengan baik," ujar Untung.

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Kodam Jaya yang telah membantu mengatasi masalah "stunting" di Jakarta Timur.

Anwar mengatakan saat ini angka kasus "stunting" di Jakarta Timur mencapai 13,4 persen atau di bawah angka standar nasional 14 persen yang ditetapkan pemerintah.

"Alhamdulillah masalah 'stunting' di Jakarta Timur dibandingkan wilayah lain sangat rendah. Tapi kita tidak bisa berpangku tangan, kita akan upaya terus dan intervensi dengan perilaku dan pemberian makanan tambahan agar generasi ke depan lebih baik dan berkualitas," ujar Anwar.

Baca juga: Angka bayi dengan berat badan lahir rendah di DKI Jakarta meningkat

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022