Carl Pei kini dikenal sebagai pengusaha teknologi asal Swedia dan menghadirkan Nothing Phone (1) bersama dengan orang-orang dari industri teknologi lainnya seperti Tony Fadell yang merupakan perancang iPod Apple, pendiri Twitch Kevin Lin, dan CEO Reddit Steve Huffman.
Baca juga: Oppo Find N dirumorkan akan dirilis ulang jadi ponsel lipat OnePlus
Reuters menyiarkan pada Selasa (12/7), Carl Pei meninggalkan OnePlus pada 2020 setelah mengabdi selama tujuh tahun menciptakan ponsel-ponsel berspesifikasi premium namun dengan harga yang terbilang miring.
Kehadiran OnePlus bahkan sempat membuat para pesaingnya seperti Apple dan Samsung sempat kewalahan terutama di pasar- pasar negara berkembang seperti India.
Nothing Phone (1) dijanjikan mampu dipakai selama 18 jam penggunaan dalam satu siklus pengisian daya penuh.
Dalam waktu 30 menit pengisian daya, ponsel ini mampu memiliki baterai sebesar 50 persen.
Ponsel ini juga memiliki berbagai fitur jarak jauh termasuk dapat membuka kunci pintu mobil Tesla.
Dengan fitur- fitur yang terasa premium itu, Nothing Phone (1) yang dirilis di London dipasarkan mulai 399 poundsterling atau setara Rp7,1 juta.
Kehadiran ponsel itu pun nampaknya disambut baik dalam perilisannya mengingat kini sudah ada lebih dari 200 ribu pembelian dengan metode "pre-order".
Jika berkaca pada strategi OnePlus menggunakan penjualan berbasis undangan untuk menjual ponsel cerdasnya, maka Nothing juga mengambil cara yang sama yaitu dengan melelang ponsel baru sebanyak 100 buah di bulan Juni lalu.
Hal itu untuk menjaga stabilitas permintaan pelanggan dan menjaga harga di pasaran meski produknya belum dirilis dan berkat strategi itu kini Nothing Phone (1) sudah menghasilkan 3000 dolar AS (Rp44,9 juta).
Direktur riset IDC Navkendar Singh mengatakan Nothing dinilai akan bersaing ketat dengan ponsel- ponsel jenama besar seperti Samsung, Xiaomi, Oppo dan Vivo.
Riset dari Gartner menyebutkan perkiraan pasar ponsel global mengalami penurunan sebesar 7,1 persen dari pertumbuhan 2,2 persen.
Kepala Analis CCS Insight Ben Wood menyebutkan kompetisi akan semakin terasa mengingat dua produsen ponsel pintar besar yaitu Apple dan Samsung menguasai banyak pasar di banyak negara.
"Tambahkan situasi ekonomi makro saat ini dan tekanan biaya hidup dan itu berarti membuat pasar ini sukses sebagai tantangan besar," kata Ben.
Baca juga: Ponsel dengan chipset Snapdragon 8 gen 1+ dikabarkan rilis Juni 2022
Baca juga: Oppo gaet Hasselblad hadirkan teknologi "Mobile Imaging"
Baca juga: Deretan ponsel pintar yang diperkirakan hadir pada 2022
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022