Inkubasi yang dimulai dari perguruan tinggi menjadi salah satu entry strategy untuk mencetak entrepreneur muda yang berdaya saing di pasar global.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kemenko Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin mengatakan inkubator bisnis pada perguruan tinggi menjadi entry strategy untuk menciptakan enterpreneur baru.
“Inkubasi yang dimulai dari perguruan tinggi menjadi salah satu entry strategy untuk mencetak entrepreneur muda yang berdaya saing di pasar global,” katanya seperti yang dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Deputy Rudy yang menyampaikan sambutan dalam acara Kemenko Perekonomian Goes to Campus yang digelar secara hybrid di Universitas Udayana, Bali, tersebut menuturkan bahwa Indonesia memiliki potensi yang tinggi terkait minat wirausahawan muda yaitu mencapai 35,5 persen sehingga dibutuhkan kolaborasi dukungan dari berbagai pihak salah satunya perguruan tinggi.
“Mahasiswa diharapkan mampu menumbuhkan inisiatif dalam berwirausaha untuk mencapai tujuan melalui pembentukan kesadaran terkait konteks kemampuan menangkap peluang, kreativitas, serta berani mengambil risiko,” ujarnya.
Baca juga: Gojek gandeng multipihak buat pelatihan digital bagi wirausaha wanita
Rudy menyampaikan bahwa wirausahawan muda dihadapkan pada berbagai tantangan seperti ketidaksesuaian produk dengan kebutuhan pasar, kurangnya pemahaman tentang dinamika berwirausaha, kurangnya dukungan keluarga, serta kurangnya akses permodalan, pemasaran, dan jejaring bisnis.
Untuk memberikan dukungan bagi generasi muda yang ingin memulai usahanya, Pemerintah juga menyediakan berbagai kebijakan seperti fasilitas ide usaha melalui inkubasi, pelatihan, pendidikan, dan bimbingan teknis seperti program Kartu Prakerja, kemudahan akses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), fasilitas pemanfaatan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi, penyediaan sertifikasi, serta akses perizinan yang mudah.
Terkait dengan Kartu Prakerja, Pemerintah telah menyediakan akses pendampingan dan pelatihan kepada calon wirausahawan terkait wawasan tentang penjualan, pemasaran, teknologi informasi, hingga manajemen.
Baca juga: Menteri Teten : 72 persen anak muda ingin jadi pengusaha
Sementara itu KUR merupakan salah satu program pembiayaan bagi UMKM bertujuan untuk memperkuat kemampuan permodalan usaha dalam rangka kebijakan percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM. Pada masa pandemi, Pemerintah memberlakukan KUR Super Mikro hingga Rp10 Juta yang diarahkan khusus untuk mahasiswa yang ingin memulai usaha.
Kegiatan Kemenko Perekonomian Goes to Campus di Universitas Udayana tersebut merupakan sosialisasi program Pemerintah yang dikemas dalam bentuk seminar nasional bertema “Membangun Semangat Kewirausahaan Mahasiswa yang Inovatif dan Berdaya Saing”.
“Program Kemenko Perekonomian Goes to Campus ditujukan untuk mendorong minat generasi muda dalam menjadi new entrepreneur,” ungkap Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan Haryo Limanseto
Rektor Universitas Udayana I Nyoman Gede Antara turut menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan Kemenko Perekonomian Goes to Campus.
“Sebagai Rektor Udayana, saya sangat mengapresiasi penyelenggaraan seminar pada hari ini, semoga acara ini dapat berjalan sukses dan memberi kontribusi baik di masa mendatang,” ujar dia.
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022