"Jadi peningkatan kemiskinan tidak hanya di DKI tetapi seluruh Indonesia itu disebabkan karena pandemi COVID-19 yang lebih dari dua tahun," kata Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Jumat.
Riza menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI bersama pemerintah pusat mengupayakan berbagai program dan solusi yang dibuat untuk mendorong ekonomi masyarakat.
Selain itu, program mengurangi inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta membuka lapangan pekerja.
Tak hanya itu, Pemprov DKI juga memastikan ketersediaan pasokan pangan dengan harga yang bisa dijangkau masyarakat.
Baca juga: BPS DKI ungkap kemiskinan di Jakarta bertambah 3.750 orang
Upaya berkolaborasi dengan pemerintah pusat tersebut, kata dia, mampu mengendalikan COVID-19 dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta tingkat inflasi yang lebih rendah dibandingkan negara lain.
"Kita menjadi negara yang baik dalam rangka mengatasi dan mengendalikan COVID-19 dan juga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mengungkapkan jumlah penduduk miskin di Ibu Kota bertambah 3.750 orang menjadi 502,04 ribu orang atau sekitar 4,69 persen dari total jumlah penduduk Jakarta, berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada Maret 2022.
"Bertambahnya jumlah penduduk miskin ini di antaranya disebabkan penurunan daya beli masyarakat karena dampak pandemi COVID-19," kata Kepala BPS DKI Jakarta Anggoro Dwitjahyono.
Baca juga: 135.345 penduduk DKI Jakarta tergolong miskin ekstrem
Menurut dia, penurunan daya beli tersebut salah satunya dipicu tingginya inflasi secara umum pada periode September 2021 hingga Maret 2022 mencapai 1,78 persen.
Sedangkan pada kelompok bahan makanan pada periode yang sama juga tercatat mengalami kenaikan harga mencapai 3,51 persen.
Apabila dibandingkan pada posisi September 2021, angka kemiskinan di Jakarta itu naik 0,02 persen yang saat itu mencapai 498,29 ribu orang.
BPS melakukan survei kemiskinan selama dua kali dalam satu tahun, yakni periode Maret dan September.
BPS DKI juga mencatat secara khusus penduduk sangat miskin bertambah 2.000 orang, yakni dari 144,3 ribu orang pada September 2021 menjadi 146,3 ribu orang pada Maret 2022.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022