Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 2,2 dolar AS atau 0,13 persen, menjadi ditutup pada 1.703,60 dolar AS per ounce, setelah sempat turun di bawah 1.700 dolar AS dan mengalami penurunan mingguan kelima berturut-turut.
Emas berjangka anjlok 29,70 dolar AS atau 1,71 persen menjadi 1.705,80 dolar AS pada Kamis (14/7/2022), setelah terangkat 10,70 dolar AS atau 0,62 persen menjadi 1.735,50 dolar AS pada Rabu (13/7/2022), dan jatuh 6,90 dolar AS atau 0,40 persen menjadi 1.724,80 dolar AS pada Selasa (12/7/2022).
Data ekonomi yang dirilis Jumat (15/7/2022) juga membebani emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel AS pada Juni naik 1,0 persen, setelah penurunan 0,1 persen direvisi naik pada Mei. Angka tersebut juga lebih tinggi dari perkiraan para ekonom untuk kenaikan 0,9 persen.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa harga impor AS turun 0,2 persen pada Juni setelah naik selama tiga bulan berturut-turut karena biaya minyak dan impor lainnya menurun.
Indeks kondisi bisnis Empire State Fed New York, ukuran aktivitas manufaktur di negara bagian, naik 12,3 poin menjadi 11,1 pada Juli. Para ekonom memperkirakan pembacaan negatif ketiga berturut-turut.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 36,9 sen atau 2,02 persen, menjadi ditutup pada 18,594 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 13,6 dolar AS atau 1,66 persen, menjadi ditutup pada 830,9 dolar AS per ounce.
Baca juga: Emas anjlok 29,7 dolar dipicu ekspektasi suku bunga Fed naik agresif
Baca juga: Harga emas naik 10,7 dolar pascarilis inflasi AS tinggi dari perkiraan
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022