Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengajak seluruh anggota G20 untuk berkomitmen bekerja sama mendukung pemulihan ekonomi global agar perekonomian dunia dapat tumbuh secara berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.Penting bagi kita tetap fokus pada apa yang telah kita rencanakan untuk dicapai tahun ini
"Penting bagi kita tetap fokus pada apa yang telah kita rencanakan untuk dicapai tahun ini," kata Perry dalam Pembukaan Hari Kedua Pertemuan Ketiga Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (3rd FMCBG) G20 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu.
Menurut Perry, hal tersebut akan mengirimkan pesan positif kepada komunitas global tentang peran dan upaya G20 untuk mendukung pemulihan global.
Pada pertemuan hari ini, Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 membahas lima topik utama, yaitu strategi keluar dari COVID-19 untuk stabilitas keuangan, risiko keuangan terkait iklim, aset kripto, inklusi dan digitalisasi keuangan, serta inisiatif mengatasi kesenjangan data baru.
Pada topik pertama, Perry menuturkan Dewan Stabilitas Keuangan (FSB) terus berkoordinasi secara internasional dalam menangani masalah regulasi dan pengawasan keuangan melalui langkah-langkah respons COVID-19 dan memantau perkembangan untuk mendukung pemulihan global serta menjaga stabilitas keuangan.
"Sebagaimana diamanatkan oleh FMCBG pada Februari 2022, FSB telah menyampaikan laporan sementara tentang strategi keluar COVID-19 dan luka memar di sektor keuangan yang menguraikan praktik yang efektif serta memberikan rekomendasi kebijakan di sektor keuangan untuk mencapai pemerataan pemulihan yang berkelanjutan dan inklusif," katanya.
Kemudian, lanjut dia, dalam topik kedua Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara G20 diminta untuk memberikan pandangan guna mempercepat penerapan peta jalan yang telah disusun oleh FSB dalam rangka mengatasi risiko keuangan dari perubahan iklim.
Dalam topik ketiga terkait aset kripto, Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara G20 didorong untuk mencari strategi dalam mempromosikan pendekatan regulasi dan pengawasan yang konsisten terhadap aktivitas aset kripto, yang akan menjadi penting sebagai bagian dari menjaga stabilitas keuangan global.
Berikutnya topik keempat membahas percepatan akses UMKM terhadap pembiayaan melalui layanan keuangan digital akan mendorong pemulihan yang inklusif dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Namun, Perry menyebutkan diperlukan pula cara untuk mengatasi risiko eksklusi keuangan, terutama untuk kelompok rentan dan kurang terlayani.
Sementara pada topik kelima, Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara G20 membahas upaya untuk meningkatkan ketersediaan data. Ini mencakup isu-isu lingkungan dan pemanfaatan digitalisasi.
Baca juga: Sri Mulyani lakukan pertemuan bilateral dengan Menkeu G20 hingga ADB
Baca juga: Gubernur BI ingatkan anggota G20 atasi risiko eksklusi keuangan
Baca juga: G20 Indonesia pastikan ekonomi digital bermanfaat secara adil
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022