Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk selalu menciptakan sesuatu yang baru dalam memasarkan potensi pariwisata yang ada di daerah itu.Orang kita itu kan 'rada gumunan' (agak penasaran, red.), kalau ada yang baru mesti berbondong-bondong. Jadi kuncinya apa, baru terus.
Saat meresmikan Taman Mas Kemambang di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin, Ganjar mengaku kagum dengan keberadaan Menara Pandang "Teratai" Purwokerto yang ramai dikunjungi wisatawan meskipun belum selesai 100 persen.
"Orang kita itu kan 'rada gumunan' (agak penasaran, red.), kalau ada yang baru mesti berbondong-bondong. Jadi kuncinya apa, baru terus," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan hal itu bukan berarti harus membangun sesuatu yang baru terus, melainkan menciptakan inovasi yang baru.
Baca juga: Luhut ingin wisatawan domestik jadi "back bone" pariwisata RI
Dalam hal ini, Ganjar mencontohkan inovasi tersebut dapat dilakukan dengan cara memindahkan gambar atau mengganti menu makanan secara periodik, sehingga akan ada suasana yang baru
Selain itu wahana dibuat baru, seperti orang yang menguasai teknologi. Dia sebenarnya sudah bisa melompat, tapi sedikit-sedikit, teknologi informatika itu per tiga bulan ganti
Ia mengatakan dalam perkembangan teknologi informatika sebenarnya bisa langsung maksimal, misalnya jika versinya bisa langsung sampai 10 namun dikeluarkan satu per satu supaya penggunanya tetap membeli.
Menurut dia, hal itu merupakan strategi pemasaran dalam teknologi informatika.
"Sama nanti kalau di sini enggak terlalu ramai. Saya jadi ingat kawan saya jadi direktur utama di Ancol menarik strategi pemasarannya," katanya.
Ganjar mengatakan pengelola Ancol saat itu menggratiskan kunjungan bagi anak-anak balita dan usia sekolah dasar setiap akhir pekan agar tetap ramai dikunjungi.
Menurut dia, anak-anak tersebut tidak mungkin berangkat sendiri dan dipastikan akan didampingi oleh orang tuanya.
"Kan enggak mungkin datang tanpa didampingi orang tuanya. Yang kita 'sikat' orang tuanya, bayar, jajan, strategi itu menarik," katanya.
Baca juga: Penataan Borobudur pertimbangkan aspek cagar budaya dan teknologi
Selain itu, Ganjar juga menyarankan Taman Mas Kemambang dilengkapi dengan fasilitas internet nirkabel (wifi) karena saat sekarang banyak orang yang memanfaatkan bekerja sambil wisata.
Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan Taman Mas Kemambang yang merupakan pengembangan dari Taman Bale Kemambang sebenarnya telah dibuka sejak Mei 2022.
"Alhamdulillah ini sudah menghasilkan PAD (Pendapatan Asli Daerah). Kemarin saja dalam satu hari, dari tiga lokasi, Lokawisata Baturraden, Taman Mas Kemambang, dan Menara Teratai itu menghasilkan Rp183 juta," katanya.
Saat musim liburan, kata dia, PAD dari tiga objek wisata tersebut bisa mencapai Rp400 juta sedangkan pada hari-hari biasa sekitar Rp60 juta hingga Rp80 juta.
Ke depan, lanjut dia, Taman Mas Kemambang akan dikembangkan lagi dengan berbagai wahana baru karena di bagian belakang masih ada lahan seluas 9 hektare milik Pemkab Banyumas.
"Kalau dibangun lagi, ada wahana-wahana baru setiap bulan bisa juga agar menyedot pengunjung ke sini. Mudah-mudahan ini berjalan lancar dan berkah untuk rakyat Banyumas dan kita semuanya," kata Bupati.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022