"Di Jawa Timur menemukan bahwa pasangan Prabowo-Puan, Prabowo-Ganjar, dan Prabowo-Khofifah akan keluar sebagai pemenang dalam satu putaran saja," kata Thoha dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Baca juga: Survei: Elektabilitas Ganjar, Prabowo, dan Anies unggul sebagai capres
Ia memandang hal tersebut terjadi karena nama Prabowo menjadi primadona di benak masyarakat Jawa Timur, sehingga dipasangkan dengan tokoh-tokoh baik dari PDI Perjuangan yakni Ketua DPR RI Puan Maharni maupun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tetap unggul, bahkan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Meskipun Puan masih memiliki elektabilitas, namun ketika dipasangkan dengan Prabowo, pasangan ingin akan kuat keluar sebagai pemenang kompetisi pilpres," ujarnya.
Alasan mengapa Prabowo saat ini selalu unggul, karena Ketua Umum DPP Partai Gerindra yang juga mengemban amanat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia itu adalah sosok yang saat ini sudah banyak digemari oleh para pemilih Jokowi di Pilpres 2019 lalu, kata Thoha.
"Faktor Prabowo menjadi faktor utama menaikkan elektabilitas pasangan. Hal ini diduga karena sosok Prabowo yang telah disukai oleh pendukung Jokowi dan Ma’ruf di provinsi tersebut," jelasnya.
Dalam sejumlah simulasi, pasangan Prabowo-Puan memperoleh elektabilitas sebesar 53,8 persen, sedangkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Ganjar memperoleh sebesar 22,3 persen, dan pasangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memperoleh elektabilitas sebesar 21,7 persen, dengan angka pemilik suara yang belum menentukan (undecided voters) sebesar 2,2 persen.
Lebih lanjut, dalam simulasi kedua, pasangan Prabowo-Ganjar memperoleh 55,1 persen, Airlangga dengan Menteri BUMN Erick Thohir (20,4 persen), Anies-AHY (15,9 persen), dan undecided voters sebesar 8,6 persen.
Kemudian, dalam simulasi selanjutnya, Prabowo-Khofifah (50,8 persen), Puan-Ganjar (29,4 persen), Airlangga-Anies (15,3 persen), dan undecided voters (4,5 persen).
Survei ini dilakukan LANSKAP dalam kurun waktu 29 Juni sampai 8 Juli 2022. Lalu sampel yang diambil adalah 880 responden dan memakai metodologi multistage random sampling dengan margin of error (MoE) sekitar 3,3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: Magna Charta Politika: AHY unggul elektabilitas calon wapres
Baca juga: Survei indEX: Elektabilitas PKS naik akibat 'Anies Effect'
Baca juga: Survei indEX: Prabowo unggul dalam bursa capres 2024
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022