• Beranda
  • Berita
  • Core: Pelaku usaha perlu penyesuaian penerapan ekonomi sirkular

Core: Pelaku usaha perlu penyesuaian penerapan ekonomi sirkular

18 Juli 2022 16:37 WIB
Core: Pelaku usaha perlu penyesuaian penerapan ekonomi sirkular
Pengamat ekonomi dari Center of Reform on Economics (Core) Yusuf Rendy Manilet. ANTARA/HO-Core/am.

Saya kira diperlukan penyesuaian termasuk di dalamnya rantai pasok di beragam pelaku usaha swasta ketika ingin menjalankan program sirkular ekonomi

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menyatakan langkah pemerintah yang akan menerapkan ekonomi sirkular memerlukan penyesuaian dan persiapan hingga rantai pasok pada pelaku usaha.

“Saya kira diperlukan penyesuaian termasuk di dalamnya rantai pasok di beragam pelaku usaha swasta ketika ingin menjalankan program sirkular ekonomi,” katanya kepada Antara di Jakarta, Senin.

Ekonomi sirkular merupakan model industri baru dengan fokus pada reducing, reusing dan recycling yang mengarah pada pengurangan konsumsi sumber daya primer dan produksi limbah.

Penerapan ekonomi sirkular menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC) yaitu penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan kemampuan sendiri dan 41 persen melalui dukungan internasional pada 2030.

Yusuf menuturkan penyesuaian harus dilakukan hingga rantai pasok pelaku usaha mengingat mereka yang akan menjadi salah satu pihak yang akan menjalankan kebijakan dari pemerintah ini.

Ia mencontohkan, pelaku usaha produk elektronik perlu melakukan riset terlebih dahulu untuk memastikan bahan baku yang akan digunakan dapat bertahan dalam periode waktu tertentu sebelum nanti diganti dan dijual kembali kepada masyarakat.

Menurut Yusuf, proses riset ini yang akan membutuhkan waktu dan tantangan terutama terkait pembiayaan mengingat pelaku usaha sudah harus mengeluarkan dana namun pengaruh yang didapat terhadap perusahaan tidak secara langsung.

“Terutama soal pembiayaan karena impact yang diberikan tentu tidak langsung namun pelaku usaha swasta sudah harus mengeluarkan dana untuk melakukan riset itu sendiri,” katanya.

Meski demikian, Yusuf mengatakan sebenarnya program ekonomi sirkular sudah diterapkan oleh beberapa pelaku usaha salah satunya melalui penggunaan tas belanja berbahan plastik bekas atau kertas.

Di sisi lain, langkah ekonomi sirkular yang dilakukan oleh para pelaku usaha tersebut belum merata dan masih berskala kecil sehingga perlu lebih digaungkan melalui kebijakan pemerintah.

Oleh sebab itu, Yusuf menyarankan agar penerapan ekonomi sirkular dapat lebih disosialisasikan kepada pelaku usaha dan masyarakat luas terutama mengenai keuntungan dari program ini.

Ia mengatakan apabila masyarakat dan pelaku usaha lebih peduli dan gencar menerapkan ekonomi sirkular maka target NDC yang diharapkan pemerintah dapat tercapai.

“Sosialisasi terhadap keuntungan dari program ini perlu dilakukan ke pelaku usaha secara lebih masif sehingga awareness terhadap ekonomi sirkular menjadi lebih besar,” ujar Yusuf.


Baca juga: Kadin nilai ekonomi sirkular ciptakan manfaat bagi sektor bisnis
Baca juga: KSP dorong industri terapkan ekonomi sirkular
Baca juga: Akses finansial dan teknologi dibutuhkan untuk dukung ekonomi sirkular

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022