• Beranda
  • Berita
  • "Swab hunter" digencarkan lagi di Kota Surabaya untuk cegah COVID-19

"Swab hunter" digencarkan lagi di Kota Surabaya untuk cegah COVID-19

18 Juli 2022 18:39 WIB
"Swab hunter" digencarkan lagi di Kota Surabaya untuk cegah COVID-19
FOTO ARSIP - Satgas COVID-19 melakukan tes usap massal kepada warga Kota Surabaya beberapa waktu lalu. (FOTO ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

Jadi, sekarang teman-teman juga menggerakkan 'swab hunter' yang dilakukan secara acak

Pemerintah Kota Surabaya kembali menggencarkan "swab hunter" di berbagai titik Kota Pahlawan, Jawa Timur, guna mencegah dan menanggulangi COVID-19.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Senin, mengatakan, swab atau tes usap tersebut dilakukan secara acak karena memang lebih banyak yang tidak tinggal di Kota Surabaya.

"Jadi, sekarang teman-teman juga menggerakkan 'swab hunter' yang dilakukan secara acak," katanya.

Oleh karena itu, ia meminta warga Surabaya untuk menggiatkan kembali protokol kesehatan COVID-19 di semua aktivitasnya. Terutama harus menggunakan masker dengan baik dan benar saat berada di dalam ruangan maupun ketika di luar ruangan.

"Saya yakin warga Surabaya bisa melewati ini semua, karena kita sudah pernah bergotong-royong bersama demi melawan COVID-19 ini. Jadi, ayo digalakkan lagi prokesnya," katanya.

Selain itu, ia juga meminta seluruh staf di lingkungan Pemkot Surabaya untuk melakukan tes usap Antigen atau PCR secara bergiliran. Khusus staf di lingkungan Pemkot Surabaya, Eri meminta untuk melakukan tes usap 10 persen setiap dinas yang dilakukan setiap harinya.

"Misalnya hari ini 10 persen dari dinas A, lalu besok 10 persen lagi dari dinas A itu, tentunya dengan orang yang berbeda-beda, sehingga diharapkan nanti semuanya bisa dilakukan tes usap," katanya.

Menurut dia, testing secara acak ini untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 sekaligus juga untuk mengetahui positive rate di Surabaya.

Sebab, lanjut dia, berdasarkan hasil evaluasi beberapa waktu lalu, jumlah kasus naik di Surabaya, tapi setelah dicek ulang, ternyata banyak diantara mereka itu yang sudah tidak tinggal di Surabaya, meskipun KTP-nya masih Surabaya.

"Akhirnya, yang sudah tidak tinggal di Surabaya itu kami keluarkan dari data kasus aktif di Surabaya. Makanya kami juga melakukan tes usap di perkantoran-perkantoran dan juga di luar perkantoran," demikian Eri Cahyadi.

.Baca juga: 846 warga Surabaya terjaring Operasi Swab Hunter

Baca juga: Tim Swab Hunter Surabaya awasi tempat wisata dan ruang publik

Baca juga: Pemkot Surabaya bentuk tim Swab Hunter COVID-19

Baca juga: Tim Swab Hunter sasar tempat nongkrong anak muda di Surabaya


 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022