"Pemerintah tidak hanya membangun infrastruktur hulu tapi juga mendorong agar infrastruktur digital hilir kita kembangkan dengan serius dan sungguh. Infrastruktur digital hilir itu misalnya pusat data," kata Menkominfo Johnny G Plate kepada wartawan usai pembukaan Pertemuan Ketiga Digital Economy Working Group (DEWG) G20 Indonesia di Labuan Bajo, Rabu.
Johnny mengatakan pusat data merupakan bentuk konsolidasi data pemerintah untuk menghasilkan satu data dengan mudah. Pusat data nasional ini tengah dipersiapkan pada empat lokasi, yakni Jakarta, Batam, Labuan Bajo, dan Ibu Kota Negara baru Nusantara.
"One data policy dan data driven policy bisa diterapkan kalau pemerintah punya pusat data sendiri yang berbasis cloud," katanya.
Dia menjelaskan konsumsi data per kapita di Indonesia sangat rendah yakni sekitar 1 watt per kapita. Johnny membandingkan Singapura dengan konsumsi data 100 watt per kapita atau Jepang dengan 10 watt per kapita.
"Artinya potensi sangat besar," ungkap dia.
Oleh karena itu pemerintah juga mendorong untuk memanfaatkan potensi ini dengan mengembangkan pusat data atau membangun infrastruktur digital hilir.
Menurutnya industri data itu penting, tidak hanya untuk kepentingan nilai-nilai ekonomi, melainkan berkaitan pula dengan geopolitik, geostrategis, dan kedaulatan negara.
Sehingga pada kesempatan Pertemuan Ketiga DEWG G20 selama tiga hari ke depan, putra asli Manggarai NTT ini mengajak delegasi untuk membahas tata kelola pemerintahan data yang baik. Dia mengajak para delegasi untuk membangun kesepakatan bersama berupa kebijakan digital.
"Karena kita memasuki dunia baru yaitu dunia digital," ujar dia.
Johnny mengatakan pemerintah terus berupaya untuk mempersiapkan infrastruktur digital baik hulu dan hilir dengan baik agar dapat berkembang masif.
Untuk mendukung dua hal itu, pemerintah pun mendorong pengembangan dan pembangunan digital talent atau sumber daya manusia digital.
"Yang menjadi tantangan bagi kita ialah manfaat digital ekonomi kita yang bertumbuh dan berkembang dengan pesat ini bisa dinikmati oleh segenap masyarakat, secara khusus masyarakat menengah bawah. Itu yang harus kita dorong," kata dia menjelaskan.
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022