Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) mendukung pemerintah mengakselerasi pencapaian target emisi karbon dan bauran energi.
"Saya ucapkan selamat, semoga dengan adanya pengurus METI yang baru ini kita bisa mengakselerasi program-program, target capaian emisi kita, capaian bauran energi listrik kita, semoga kita semua mendapat kemudahan dan keberkahan, sehingga kita bisa melaksanakan tugas kita dengan sebaik-baiknya," ujar Arifin saat menyaksikan Inaugurasi dan Serah Terima Jabatan Kepengurusan METI Periode 2022-2025 di Jakarta, Rabu.
Pada sambutannya, Arifin mengatakan bahwa saat ini sumber energi fosil yang dimiliki Indonesia sudah berkurang dan diperlukan transisi energi menjadi sumber energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi di Indonesia.
Pemerintah juga sudah menetapkan target besar di sektor energi terbarukan, yakni penurunan emisi karbon sebesar 29 persen pada 2030 dengan upaya sendiri atau mencapai 51 persen dengan dukungan internasional.
"Kemudian target bauran kita, pada tahun 2025 ini kita berharap capaian bauran energi baru kita bisa 23 persen. Tentu saja, perlu upaya lokal dari seluruh unsur. Nah, dari segi pembayaran, sudah ditetapkan inisiatif, antara lain adanya aturan untuk pemasangan PLTS atap. Kemudian juga kita menyiapkan peraturan presiden terkait tarif EBT, ini mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat disahkan," tambahnya.
Selain itu, juga dilakukan program early retirement untuk pembangkit-pembangkit berbahan bakar fosil yang sudah tua, konversi kompor gas menjadi listrik, dan konversi kendaraan berbahan bakar fosil menjadi listrik.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum METI periode 2022-2025 Wiluyo Kusdwiharto mengatakan Indonesia telah memberikan komitmen untuk berkontribusi terhadap penurunan emisi global melalui adopsi Paris Agreement dalam UU Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to The United Nations Framework Convention on Climate Change.
"Dengan mengacu hal tersebut, METI perlu menyusun program-program yang dapat membantu percepatan pencapaian target-target pemerintah. METI juga perlu memberikan masukan, mulai dari proses penyusunan peta jalan, penyusunan regulasi terkait, hingga pada tahap implementasinya," ujarnya.
Wiluyo mengatakan dalam tiga tahun mendatang, METI akan fokus pendorong pelaksanaan delapan program kerja yang terbagi dalam lingkup yakni organisasi, dukungan regulasi dan kebijakan, peningkatan kapasitas, dan sosialisasi energi terbarukan.
Selain itu, juga melakukan promosi investasi energi terbarukan, peningkatan pemanfaatan transportasi ramah lingkungan, dan promosi teknologi energi terbarukan.
Baca juga: METI soroti potensi energi terbarukan penuhi kebutuhan dalam negeri
Baca juga: METI: Aturan perdagangan karbon dorong transisi energi
Baca juga: METI: Panas bumi dapat menjadi tulang punggung transisi energi
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022