Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan meminta warga kota setempat meningkatkan protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah terjadi kembali lonjakan kasus penularan COVID-19 yang akhir-akhir ini terdapat sejumlah penambahan kasus positif baru.Berdasarkan data dalam beberapa pekan terakhir terdapat penambahan kasus COVID-19 baru berkisar 5-10 kasus per hari, kondisi ini memerlukan perhatian semua pihak dan lapisan masyarakat untuk mewaspadainya
"Berdasarkan data dalam beberapa pekan terakhir terdapat penambahan kasus COVID-19 baru berkisar 5-10 kasus per hari, kondisi ini memerlukan perhatian semua pihak dan lapisan masyarakat untuk mewaspadainya dan menekannya agar kasusnya tidak melonjak dengan menerapkan prokes ketat," kata Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda, di Palembang, Rabu.
Menurut dia, pandemi COVID-19 yang melanda sejak dua tahun lebih sudah mampu dikendalikan pihaknya bersama warga kota dengan menerapkan PPKM, prokes, dan vaksinasi lengkap hingga penguat (booster).
Seiring mulai bisa dikendalikan pandemi COVID-19 pemerintah mulai mengendurkan PPKM dan penggunaan masker terutama di luar ruangan.
Namun dengan adanya kasus penularan COVID-19 akhir-akhir ini menunjukkan tanda-tanda peningkatan karena pengaruh adanya varian terkini virus Corona BA.5 dari jenis Omicron kembali diperketat PPKM dan penggunaan masker.
"Untuk menekan angka kasus penularan virus Corona jenis baru itu, pihaknya terus mengharapkan dukungan masyarakat meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti selalu menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak fisik, dan mengurangi mobilitas," ujarnya.
Menurut dia, dalam kondisi masih pandemi COVID-19 sekarang ini PHBS, disiplin menerapkan protokol kesehatan, dan vaksinasi merupakan kunci utama mencegah terinfeksi penyakit yang disebabkan virus tersebut.
Untuk meningkatkan PHBS dan mendisiplinkan warga menerapkan protokol kesehatan antisipasi COVID-19, pihaknya menurunkan petugas kesehatan ke kawasan permukiman penduduk untuk melakukan edukasi.
Kemudian untuk meningkatkan kekebalan komunal (herd immunity) pihaknya berupaya menuntaskan vaksinasi dosis pertama dan kedua sesuai target 100 persen 1,4 juta jiwa.
Melalui upaya tersebut, kata Fitrianti Agustinda, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan COVID-19, dan pandemi yang mengganggu berbagai aktivitas serta ekonomi sejak 2020 itu bisa segera diatasi dengan baik menjadi endemi.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Palembang dr Fenty Aprina menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya memperkuat kekebalan komunal warga di Ibu kota Provinsi Sumatera Selatan itu dari penularan COVID-19 yang akhir-akhir ini kembali terjadi penambahan kasus baru dengan vaksinasi dosis ketiga (booster).
"Sejak pertengahan Juni 2022 mulai terdeteksi penambahan kasus baru 5-10 kasus per hari, di tengah ancaman penularan varian terkini virus corona BA.5 dari jenis Omicron, vaksinasi dan tindakan lain yang dapat memperkuat kekebalan komunal perlu lebih digalakkan," ujarnya.
Realisasi pelayanan vaksinasi COVID-19 di 18 kecamatan dalam Kota Palembang ini berdasarkan data hingga Juli 2022 untuk dosis pertama mencapai 1,2 juta jiwa lebih atau 85 persen dan dosis kedua 1,020 juta jiwa atau 82 persen.
Sedangkan vaksinasi penguat (booster) telah mencapai 265.080 orang atau 24,34 persen target 1,4 juta jiwa.
Realisasi pelayanan vaksinasi COVID-19 untuk dosis pertama dan kedua diupayakan segera tuntas sesuai target dalam beberapa bulan ke depan, sehingga pihaknya bisa lebih fokus melakukan percepatan pelayanan vaksinasi 'booster', demikian Fenty Aprina.
Baca juga: Palembang belum bisa selenggarakan vaksinasi anak 6-11 tahun
Baca juga: Warga Sumsel yang tidak pakai masker di tempat umum bakal didenda
Baca juga: 107 warga di Palembang terjaring razia masker dikarantina 24 jam
Baca juga: Kepala daerah zona hijau di Sumsel bisa buka sekolah tatap muka
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022