"Kalau kita sudah berani target juara umum, tentunya kita sudah siap banget. Saya yakin kita pasti bisa lah memenuhi target masyarakat untuk juara umum. Tapi tentu juga kita mohon doanya agar bisa sukses," kata Marbun dalam diskusi daring yang dilaksanakan oleh Forum Merdeka Barat (FMB9) di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, pihaknya telah melakukan persiapan panjang sejak Indonesia dipercayai menjadi tuan rumah pergelaran ajang bergensi di tingkat Asean itu.
Karena itu, Marbun meminta dukungan seluruh masyarakat Indonesia untuk bekerja sama menyukseskan APG 2022.
Marbaun mengatakan sejauh ini pemerintah telah memberi dukungan penuh terhadap pelaksanaan APG 2022, setidaknya setelah dirinya membawa aspirasi agar Indonesia kembali menjadi tuan rumah pergelaran APG kepada Presiden.
"Untungnya Bapak Presiden kita peduli dengan masyarakat difabel, ya. Bapak Presiden itu peduli dengan kaum marginal. Dan akhirnya Pak Jokowi jawab, oh iya coba kita beri kesempatan untuk dilakukan di Solo," kata Marbun.
Pemilihan Solo sebagai tuan rumah sekaligus lokasi perhelatan APG 2022, kata Marbun, karena Solo selama ini dikenal sebagai kota ramah difabel, dan pernah menjadi tuan rumah Asia Para Games 2018 dengan hasil yang sangat memuaskan.
"Solo Surakarta itu seperti Ibu Kota difabel, ya. Semuanya sudah tersedia di sana. Maksudnya, fasilitas dan lain-lain itu. Masyarakat Surakarta pun melihat difabel itu biasa sekali," katanya.
Selain itu, Marbun mengatakan pihaknya semakin optimistis menjadi juara umum APG tahun ini karena berkaca dari pergelaran APG 2017 di Malaysia.
Saat itu, Indonesia mendominasi perolehan medali ketimbang Thailand yang merupakan saingan berat Indonesia.
"Kita lihat lagi ke belakang, di Malaysia terakhir kali, kita juga mendapat medali lebih banyak dari Thailand. Karena saingan kita yang paling berat adalah Thailand," katanya.
"Kita luar bisa. Kita meraih 126, Thailand cuma 89 kalau nggak salah, itu kan luar biasa. Oleh karena itu, kita berani buat statemen kita pasti juara umum," kata Marbun optimistis.
APG adalah pesta multi cabang olahraga untuk atlet difabel atau atlet berkebutuhan cabang khusus terbesar di Asia Tenggara, dan tahun ini kembali digelar di Indonesia yang menggantikan Vietnam sebagai tuan rumah, setelah sempat vakum pada edisi Filipina 2019.
Baca juga: Menpora: ASEAN Para Games bukti Indonesia peduli atlet difabel
Baca juga: Api obor ASEAN Para Games diambil dari api abadi Merapen
Baca juga: Indonesia waspadai Thailand jadi jegalan perburuan emas di APG
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022