• Beranda
  • Berita
  • Ford dilaporkan bersiap pangkas hingga 8.000 pekerja

Ford dilaporkan bersiap pangkas hingga 8.000 pekerja

21 Juli 2022 09:17 WIB
Ford dilaporkan bersiap pangkas hingga 8.000 pekerja
Ilustrasi perakitan mobil Ford Puma di salah satu pabriknya (Antara News/Ho)
Ford Motor Co sedang bersiap untuk memangkas hingga 8.000 pekerja dalam beberapa minggu mendatang dalam upaya untuk mengurangi biaya dan mengintensifkan fokusnya pada kendaraan listrik, demikian laporan Bloomberg News mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Pemotongan diperkirakan terjadi pada tenaga kerja yang digaji Ford, serta unit Ford Blue yang dibuat pada bulan Maret untuk menjalankan operasi mesin pembakaran internal perusahaan, Bloomberg melaporkan, dikutip Reuters, Kamis.

Pemotongan, yang detailnya belum diselesaikan dan dapat berubah, dapat dilakukan secara bertahap dan kemungkinan akan dimulai musim panas ini.

Juru bicara Ford mengatakan perusahaan tidak mengomentari spekulasi, tetapi telah menjadwalkan panggilan konferensi pada Kamis untuk memberi tahu investor tentang rencana untuk mencapai target produksi kendaraan listrik tahunan 600.000 kendaraan pada 2023 dan lebih dari 2 juta pada akhir 2026.

Baca juga: Ford tarik kembali 100 ribu mobil di AS karena risiko kebakaran

"Untuk mewujudkan transformasi Ford+ kami dan memimpin era baru kendaraan listrik dan terhubung yang menggairahkan dan disruptif ini, kami tetap fokus untuk membentuk kembali pekerjaan kami dan memodernisasi organisasi kami di semua unit bisnis otomotif dan di seluruh perusahaan," kata juru bicara Ford T.R. Reid dalam sebuah pernyataan.

"Sebagai bagian dari ini, kami telah menetapkan target yang jelas untuk menurunkan struktur biaya kami untuk memastikan kami ramping dan sepenuhnya kompetitif dengan yang terbaik di industri ini," tambahnya.

Pada bulan Maret, Ford meningkatkan pengeluaran untuk kendaraan listrik hingga tahun 2026 menjadi 50 miliar dollar AS dari target sebelumnya sebesar 30 miliar dollar AS, dan mengatur ulang operasinya menjadi unit terpisah yang berfokus pada kendaraan listrik dan kendaraan bertenaga bensin dengan masing-masing Ford Model e dan Ford Blue.

Perusahaan yang berbasis di Dearborn, Michigan juga mengatakan pada saat itu bahwa bisnis kendaraan listriknya tidak akan menguntungkan sampai model generasi berikutnya mulai diproduksi pada tahun 2025.

Chief Executive Ford Jim Farley mengatakan pada bulan Februari di konferensi Wolfe Research bahwa peluang pembuat mobil AS untuk memotong biaya dalam operasi mesin pembakaran internalnya ada di sisi struktural. "Kami memiliki terlalu banyak orang," katanya.

"Tim manajemen ini sangat yakin bahwa portofolio ICE dan BEV kami berpenghasilan rendah," tambahnya, mengacu pada kendaraan listrik baterai, atau BEV.

Baca juga: GM, Ford berusaha agar AS setuju terapkan kendaraan tanpa roda kemudi

Baca juga: Bahlil sebut VW akan investasi di Indonesia tahun ini

Baca juga: Volkswagen investasikan 20 miliar dolar AS untuk perusahaan baterai

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022