Puluhan migran dijejalkan ke bagian belakang sebuah truk peti kemas yang ditemukan di pinggiran San Antonio pada 27 Juni, kata para pejabat.
Keempat orang itu sebelumnya telah didakwa oleh jaksa. Dakwaan juri agung yang lebih serius di San Antonio itu membuat para terdakwa selangkah lebih dekat ke pengadilan.
Pengemudi yang diduga, Homero Zamorano Jr, 46, dari Pasadena, Texas, dan rekan terdakwanya, Christian Martinez, 28, dari Palestina, Texas, dapat menghadapi hukuman mati atau penjara seumur hidup jika terbukti bersalah, menurut pernyataan dari Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik Barat Texas.
Kedua pesakitan Amerika itu didakwa atas serangkaian tuduhan konspirasi untuk mengangkut imigran tidak berdokumen yang mengakibatkan kematian dan cedera tubuh yang serius.
Jaksa mengumumkan secara terpisah bahwa dewan juri itu juga mengembalikan dakwaan terhadap dua warga negara Meksiko yang dicurigai memiliki senjata api saat berada secara tidak sah di Amerika Serikat.
Juan Claudio D'Luna-Mendez, 23, dan Juan Francisco D'Luna-Bilbao, 48, masing-masing menghadapi hukuman 10 tahun penjara jika terbukti bersalah, kata jaksa.
Reuters tidak dapat menghubungi pengacara pembela untuk pernyataan yang menyangkut nama terdakwa.
Truk yang membawa para migran dari Meksiko, Guatemala, Honduras, dan El Salvador, ditemukan terparkir ditinggalkan pengemudinya di kawasan industri terpencil di dekat jalan raya sekitar 250 km sebelah utara perbatasan AS-Meksiko.
Suhu di kawasan itu hari itu melonjak mencapai 39,4 Celcius.
Sekitar setengah dari korban yang meninggal adalah orang Meksiko dan lainnya berasal dari negara-negara Amerika Tengah seperti Honduras, Guatemala dan El Salvador, kata pemerintah Meksiko.
Sumber: Reuters
Pewarta: Mulyo Sunyoto
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022