• Beranda
  • Berita
  • PSDKJI Jaya bahas kesehatan mental masyarakat perkotaan

PSDKJI Jaya bahas kesehatan mental masyarakat perkotaan

21 Juli 2022 11:29 WIB
PSDKJI Jaya bahas kesehatan mental masyarakat perkotaan
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa DKI Jakarta (PDSKJI Jaya) Dr dr Nova Riyanti Yusuf SpKJ saat memberikan pelatihan terkait kesehatan mental bagi siswa di Jakarta, beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO- Dokumentasi Pribadi)

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa DKI Jakarta (PDSKJI Jaya), Nova Riyanti Yusuf mengemukakan pihaknya akan membahas kesehatan mental masyarakat di perkotaan melalui pertemuan ilmiah psikiater Asia.

"Tema ini adalah upaya dalam menghadapi tantangan kompleksitas masalah yang multidimensional di DKI Jakarta. Dengan problem kepadatan penduduk, multietnis, diversity, akulturasi, modernitas, persaingan hidup, individualisme, budaya instan, pemanfaatan media sosial secara negatif, risiko bunuh diri remaja, dan lain-lain,” ujar Nova dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Baca juga: 64,3 persen dari 1.522 orang cemas dan depresi karena COVID-19

Dia menambahkan virtual event pertemuan ilmiah dengan tema Urban Mental Health Update tersebut, akan diselenggarakan pada 23 hingga 31 Juli 2022. Kegiatan itu menghadirkan 34 psikiater dari sejumlah negara di Asia, seperti Thailand, Korea, Singapura, Jepang, dan Malaysia.

Sebagai psikiater, lanjut dia, harus mengikuti perkembangan kekinian dari masalah kejiwaan sekaligus lifestyle DKI Jakarta.

"Melalui pertemuan ilmiah diharapkan dapat memberikan jawaban ilmiah atas berbagai kompleksitas tersebut," kata dia.

Dia menjelaskan pandemi COVID-19 turut mempengaruhi kesehatan jiwa, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. Apalagi, mereka yang tinggal di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di dunia, gangguan kesehatan jiwa sangat berpengaruh pada kualitas hidup, termasuk dalam hubungan antaranggota keluarga, hubungan sosial, maupun pekerjaan.

“Oleh karena itu, penting diselenggarakannya pertemuan ilmiah ini,” ucapnya.

Baca juga: PDSKJI: Remaja gunakan aplikasi belanja daring untuk beli narkoba

Baca juga: Pelayanan kesehatan jiwa tingkat puskemas dibutuhkan Indonesia

Selain simposium, juga digelar workshop, lomba Tiktok, dan lomba ePoster. Adapun workshop yang diadakan, di antaranya pelatihan deteksi dini faktor risiko ide bunuh diri remaja, modul pelatihan life skill training untuk remaja, sehingga remaja mampu mengatasi seperti bulliying, peer pressure, berbagai stresor psikososial, self care dan well-being.

Workshop lainnya adalah kecakapan mental untuk bekerja. Hal itu dinilai relevan dengan rencana pemeriksaan kesehatan para calon legislator yang akan maju di Pemilu 2024 secara nasional.

Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022