Penjajakan dilakukan ketika konflik Ukraina-Rusia akan memasuki bulan keenam dan pertempuran mengamuk di Ukraina timur.
Meski pemerintah Biden baru menjajaki kemungkinan itu, langkah tersebut tidak dapat dilakukan dalam waktu dekat, kata jubir Gedung Putih John Kirby.
"Ini bukan sesuatu yang akan dieksekusi dalam jangka pendek," kata Kirby dalam jumpa pers.
Pengiriman jet tempur akan menjadi dukungan besar AS bagi Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Sejauh ini, AS telah memberikan bantuan pertahanan senilai 8,2 miliar dolar AS (Rp122,82 triliun) kepada Ukraina.
Kirby juga mengungkapkan detail bantuan persenjataan AS terakhir bagi Ukraina, yang totalnya mencapai 270 juta dolar (Rp4 triliun), untuk membantu negara itu bertahan dari agresi Rusia.
Dari bantuan tersebut, 100 juta dolar di antaranya disediakan untuk pengadaan pesawat nirawak (drone).
Bantuan yang disetujui Presiden AS Joe Biden itu akan membantu Kiev untuk membeli 580 pesawat nirawak Phoenix Ghost buatan perusahaan swasta AEVEX Aerospace LLC.
Bantuan tersebut juga mencakup sekitar 175 juta dolar (sekitar Rp2,62 triliun) untuk alat-alat pertahanan lain, menurut memo Gedung Putih.
Alat-alat pertahanan itu di antaranya adalah sistem peluncur roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) dan senjata lain yang digunakan Ukraina di medan tempur, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam pernyataan.
Dana tambahan AS itu diberikan ketika Ukraina berusaha melawan Rusia, yang terus melakukan serangan dalam konflik terburuk di Eropa sejak Perang Dunia Kedua itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pekan ini mengatakan pasukannya dapat membuat kerusakan besar di pihak Rusia berkat bantuan senjata dari Barat.
Sumber: Reuters
Baca juga: Putin ancam serang target baru jika Ukraina disuplai senjata
Baca juga: NATO gelar pertemuan, bahas tambahan pasokan senjata ke Ukraina
Pasukan Rusia tembakkan empat rudal ke Kota Lviv
Pewarta: Anton Santoso
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022