Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengajak semua pihak untuk memperingati Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2022 sebagai waktu untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
“Sebagai generasi penerus bangsa, anak harus tumbuh dan berkembang secara optimal,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.
Hasto menuturkan guna menghasilkan generasi yang sehat, unggul, berkarakter dan dapat menunjang terwujudnya Indonesia Emas tahun 2045, peran keluarga sangat mempengaruhi tumbuh kembang seorang anak manusia.
Dimulai dari 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), keluarga harus mengawal betul tumbuh kembang seorang anak mulai dari pemberian gizi yang baik serta pemberian pola asuh yang benar guna menghindarkan anak terkena kekerdilan (stunting) maupun gangguan mental emosional.
“Ingat! Keberhasilan untuk mewujudkan anak yang tumbuh dan berkembang secara optimal dimulai dari 1.000 hari kehidupan pertama dan juga mencegah terjadinya stunting di tengah-tengah keluarga,” kata Hasto.
Menurut Hasto, selain menjadi salah satu fokus pemerintah yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, anak yang terbebas dari stunting merupakan harapan dan utama setiap keluarga.
Ia menambahkan guna memfasilitasi sekaligus meningkatkan pengetahuan keluarga, BKKBN telah menyiapkan program pembinaan tumbuh kembang anak melalui Bina Keluarga Balita (BKB).
Baca juga: Moeldoko: Hari Anak Nasional momentum wujudkan generasi emas 2045
Pada Hari Anak Nasional tahun 2022, Hasto berharap semua anak bangsa dapat tumbuh sehat, cerdas dan tidak ada lagi kelahiran bayi stunting baru yang berpotensi mempengaruhi pembangunan negara di masa depan.
“Saya mengucapkan selamat Hari Anak Nasional tahun 2022. Anak terlindungi, Indonesia Maju. Berencana itu keren,” ucap Mantan Bupati Kulon Progo itu.
Selain mengoptimalkan tumbuh kembang anak, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti mengatakan Hari Anak Nasional tahun 2022 adalah momentum untuk memenuhi hak-hak anak guna membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul bagi Indonesia.
“Hari Anak Nasional tahun 2022 merupakan suatu momentum penting, untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh komponen masyarakat dan bangsa, dalam menjamin pemenuhan hak anak,” kata Nopian.
Nopian menuturkan terdapat empat hak dasar yang dimiliki anak yaitu hak untuk hidup, hak untuk tumbuh dan berkembang, hak untuk mendapat perlindungan dan hak untuk ikut berpartisipasi.
Oleh karenanya, peran orang tua dan keluarga menjadi fondasi utama dalam membentuk karakter anak yang baik dan berkualitas. Pembentukan baik kepada karakter maupun fisik anak harus benar-benar dibangun dan dipantau utamanya sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang menjadi awal dari kehidupan seorang anak manusia.
Nopian mengajak semua pihak untuk menjadikannya sebagai momentum menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh komponen bangsa agar dapat menjamin dan memenuhi hak anak sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Hal itu dimaksud agar semua anak Indonesia bisa menikmati semua haknya dan mendapat perlindungan dari kekerasan juga diskriminasi.
“Mereka mengisi sepertiga dari populasi Indonesia. Tidak hanya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, terlindungi dan terpenuhinya hak anak merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh kita semua,” kata dia.
Baca juga: Presiden dorong penegakan hukum tegas bagi pelaku kekerasan pada anak
Baca juga: Presiden berpesan agar anak-anak tetap pakai masker cegah COVID-19
Baca juga: Presiden: Anak harus dilindungi dan haknya dipenuhi
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022