• Beranda
  • Berita
  • Perajin gelang simpai Dayak turut dulang rezeki di Gernas BBI

Perajin gelang simpai Dayak turut dulang rezeki di Gernas BBI

23 Juli 2022 19:21 WIB
Perajin gelang simpai Dayak turut dulang rezeki di Gernas BBI
Perajin gelang simpai khas Dayak Syukron Zamil sedang membuat gelang langsung di tangan pengunjung di acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di Banjarmasin Kalimantan Selatan, Sabtu (23/07/2022). ANTARA/Aditya Ramadhan.
Perajin gelang simpai khas Dayak Meratus turut mendulang rezeki dalam acara Puncak Kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dengan kebanjiran pesanan dari pengunjung.

Salah satu perajin gelang simpai khas Dayak Syukron Zamil saat ditemui dalam acara Gernas BBI Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Sabtu, mengatakan pendapatannya meningkat dibandingkan hari-hari biasa ketika turut berpartisipasi dalam pada acara Gernas BBI Kalimantan Selatan.

"Kalau di acara seperti ini bisa dapat Rp1 juta sampai Rp1,5 juta tiga hari," kata Zamil yang sudah hadir di acara Gernas BBI Kalimantan Selatan sejak Jumat (22/07) dan akan tetap hadir hingga Minggu (24/07).

Gelang simpai yang ditawarkan memiliki motif yang bervariasi dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Gelang simpai khas Dayak tersebut dibanderol mulai Rp30 ribu hingga Rp80 ribu tergantung tingkat kesulitan.

 
Berbagai motif gelang simpai khas Dayak yang ditawarkan di acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di Banjarmasin Kalimantan Selatan, Sabtu (23/07/2022). (ANTARA/Aditya Ramadhan)



Zamil yang merupakan perajin gelang simpai jalanan biasanya mendapatkan penghasilan Rp1,5 juta hingga Rp2 juta dalam sebulan dari pesanan gelang simpai di hari-hari biasa.

Dia mengatakan pesanan tersebut didapat melalui media sosial seperti Facebook dan Instagram yang ingin dibuatkan gelang simpai secara langsung.

Zamil mengatakan dirinya hanya membuatkan gelang simpai langsung di tangan orang yang memesan dan tidak menjualnya secara jadi. Hal itu dikarenakan Zamil menghormati dan menjaga adat Dayak yang turun temurun dilakukan oleh pendahulunya.

Dia hanya pergi ke Kota Banjarmasin apabila ada sejumlah pesanan pelanggan yang ingin dibuatkan gelang simpai. Zamil sehari-hari tinggal di Kecamatan Loksado Pegunungan Meratus Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang jaraknya tiga jam perjalanan dari kota.

Selain membuat gelang simpai sesuai pesanan, Zamil juga menganyam simpai untuk hiasan pada mandau yang merupakan senjata tradisional suku dayak.

Baca juga: Sasirangan, permata tersembunyi yang dilirik Sandiaga Uno dan Sarinah
Baca juga: Menko Marves sebut Gernas BBI solusi kuatkan ekonomi negeri
Baca juga: KKP terapkan strategi pemulihan ekonomi dalam Gernas BBI Kalsel

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022