Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melakukan inkubasi pengelolaan 261 sarana hunian pariwisata (sarhunta) di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.Sejak awal kami sudah berkoordinasi dengan KemenPUPR ketika mereka membangun 261 homestay atau sarhunta. Pertama kami lakukan inkubasi pengelolaannya, jadi masyarakat yang sudah diberikan bantuan penataan sarhunta kami latih untuk kelola.
"Sejak awal kami sudah berkoordinasi dengan KemenPUPR ketika mereka membangun 261 homestay atau sarhunta. Pertama kami lakukan inkubasi pengelolaannya, jadi masyarakat yang sudah diberikan bantuan penataan sarhunta kami latih untuk kelola," kata Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina di Labuan Bajo, Senin.
Kemenparekraf melalui BPOLBF melakukan pendampingan sarhunta dengan cara inkubasi pengelolaan lewat kegiatan Floratama Academy Homestay. Kegiatan itu bertujuan untuk mendorong pengusaha lokal berdaya saing memberikan pelayanan kreatif kepada wisatawan dan meningkatkan kualitas layanan. Hal ini berkaitan dengan amenitas dan penerapan CHSE pada sarhunta.
Baca juga: Kemenparekraf dorong Waterfront sebagai ruang publik kegiatan kesenian
Selanjutnya BPOLBF juga melakukan pengembangan tata kelola kelembagaan. Nantinya, pengelola yang membangun sarhunta atau yang masih ingin membangun tergabung dalam kelompok belajar bersama.
"Kami kelompokkan menjadi kelompok belajar bersama yang akan jadi peer to peer learning tidak hanya homestay di Manggarai Barat tapi juga di seluruh wilayah Labuan Bajo Flores," ucap Shana.
Selain inkubasi pengelolaan dan pengelolaan kelembagaan, BPOLBF juga mendampingi pengelola untuk melakukan promosi dan pemasaran. Cara ini ditempuh dengan memperkenalkan sarhunta kepada tour agent/tour operator (TA/TO). Lalu, BPOLBF mengadakan family trip (famtrip) khusus ke Labuan Bajo dengan pengalaman menginap langsung pada sarhunta itu sendiri.
Shana berharap sarhunta tidak hanya memberikan manfaat ekonomi kepada pengelola tapi juga pengalaman yang berbeda bagi wisatawan yang berkunjung ke sana.
Baca juga: Kemenparekraf dan BEI bimbing pelaku UMKM bisa tercatat di bursa efek
Dalam kunjungan ke Labuan Bajo, Presiden RI Joko Widodo sempat meninjau pengembangan sarhunta yang ada di dalam wilayah kota Labuan Bajo, Jumat.
Presiden mengatakan upaya pemerintah untuk memperbaiki kawasan rumah tidak layak huni menjadi layak huni itu kiranya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Labuan Bajo.
Orang nomor satu di Indonesia ini pun meminta fasilitas yang ada dijaga baik oleh pelaku usaha, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan sarhunta telah menjadi ikon pariwisata berkeadilan yang melibatkan masyarakat kecil.
Dia menilai pariwisata harus dinikmati oleh semua kalangan. Dengan demikian, keterlibatan masyarakat ini juga ikut ambil bagian dalam penciptaan akomodasi dan mendapatkan dampak dari pembangunan pada destinasi super prioritas ini.
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022