Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UB, Dr Bambang Susilo di Malang, Jawa Timur, Senin, mengemukakan dana pendamping itu merupakan bentuk upaya akselerasi kolaborasi perguruan tinggi dengan industri.
"Harapannya kolaborasi antara perguruan tinggi dengan industri ini semakin baik dan berkembang, khususnya dalam mengimplementasikan hasil riset maupun inovasi terbaru," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UB, Prof Luchman Hakim mengatakan dana pendamping yang diterima tim dosen tersebut bertujuan untuk penguatan kolaborasi antara insan akademik (perguruan tinggi) dengan mitra dunia usaha, industri, pemerintah daerah, dan mitra lainnya.
Baca juga: Universitas Brawijaya tambah dua guru besar
Baca juga: Good Performance jadi syarat masuk bagi mahasiswa baru perbankan UB
"Melalui dana pendamping, UB bisa mendukung pendanaan dan menstimulasi dosen untuk melakukan hilirisasi dari inovasi yang memfasilitasi kerja sama dengan dunia usaha dan industri, serta menyediakan ruang bagi implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)," kata Prof Luchman.
Prof Luchman berharap dengan dana pendamping akan muncul akselerasi hilirisasi produk pemikiran dan teknologi insan perguruan tinggi.
Program dana pendamping adalah program pendanaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yang merupakan program penguatan kolaborasi antara PT dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) untuk bersama-sama membentuk ekosistem MBKM.
Pada periode Maret-April 2022, UB mengirim 108 proposal hibah dana pendamping, 30 di antaranya dipanggil seleksi dan verifikasi kelayakan.
Keberhasilan UB meraih dana hibah dana pendamping Kedaireka tahun 2022 diumumkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbud Ristek RI pada 12 Juli 2022 melalui surat 0540/E/KS.06.02/2022 tentang Penerima Bantuan Pendanaan Program Matching Fund Tahun anggaran 2022 periode Maret dan April Gelombang 3.
Terdapat 23 tim yang lolos penetapan pendanaan dengan total dana dari Dirjen Dikti Kemendikbudristek Rp11,7 miliar.
Salah satu penerima dari UB, Prof Dr Setyawan Purnomo Sakti mengatakan pemanfaatan dana tersebut akan digunakan secara masif.
"Dengan inovasi ini kita akan coba penggunaannya secara masif. Sehingga, bisa lebih memberikan manfaat dan solusi bagi industri. Contohnya, selama ini kontrol suhu tangki penampungan susu pada koperasi atau supplier tidak termonitor dengan baik," katanya.
Penerima Hibah dana pendamping Dirjen Dikti ini tersebar di berbagai fakultas, yakni FTP 5 tim, FT 5 tim, MIPA 4 tim, FPT 3 tim, dan FH, FE, FP, Filkom masing-masing 1 tim.
Program dana pendamping UB juga berkontribusi dalam penyelenggaraan MBKM untuk mahasiswa. Tercatat 304 mahasiswa terlibat aktif dalam penyelenggaraan dana pendamping tahun ini. Dari tim yang lolos pendanaan, 112 dosen terlibat dalam pelaksanaan program yang merupakan sumber pendukung Indeks Kinerja Utama (IKU) UB.*
Baca juga: Komisi Informasi: Baca berita jangan judulnya saja
Baca juga: BNPT gandeng UB dan UMM cegah jaringan terorisme di kampus
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022