"Pada kesempatan ini kami memfasilitasi pelatihan mengolah limbah kain dan sampah kemasan kepada 55 pelaku usaha perempuan," kata Direktur J Trust Bank R. Djoko Prayitno dalam pernyataan di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan pelatihan ini diberikan untuk memperkuat daya tahan pelaku UMKM yang sempat mengalami beberapa permasalahan selama pandemi seperti perubahan pola konsumsi barang dan jasa dari luar jaringan (offline) ke dalam jaringan (online), pembatasan sosial, hambatan bahan baku dan distribusi produk.
"Kami mendorong para pelaku usaha UMKM khususnya perempuan yang bergerak dalam bidang jahit menjahit untuk berkreativitas dengan bahan baku yang mudah didapat dan bisa menghasilkan produk bernilai ekonomi," katanya.
Dalam kesempatan ini, Plt Wakil Walikota Administrasi Jakarta Selatan Ali Murtadho turut menyampaikan peran penting UMKM sebagai tulang punggung perekonomian yang telah teruji ketika negara sedang menghadapi krisis.
"Kami meyakini, dengan situasi dan kondisi paska pandemi yang semakin terkelola dengan baik dan kolaborasi dari banyak pihak, seperti salah satunya J Trust Bank ini, akan menjadi daya ungkit untuk kebangkitan UMKM di Indonesia," katanya.
Dalam melayani segmen UMKM, J Trust Bank menjalankan skema business linkage dan channeling yaitu pola kerja sama dengan lembaga keuangan atau lembaga kredit seperti Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Per Mei 2022, business linkage merupakan salah satu dari tiga penopang tertinggi kredit J Trust Bank atau sebesar 25,98 persen dari total portfolio kredit bank.
Hingga akhir Mei 2022, Bank telah membukukan keuntungan dengan penyaluran kredit tumbuh sebesar 38 persen (year to date) menjadi Rp13,82 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp10,01 triliun per Desember 2021.
Baca juga: HIPMI 50 tahun, didorong terus bangun kewirausahaan generasi muda
Baca juga: Kemenko Perekonomian perkuat ekosistem wirausaha pencipta nilai tambah
Pewarta: Satyagraha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022