"Pemerintah telah mempersiapkan komponen-komponen yang diperlukan dalam usaha deteksi awal penyakit seperti penunjukan dua laboratorium untuk melakukan uji sampel," ujar Koordinator Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Wiku Adisasmito dalam keterangan pers daring di Jakarta, Selasa.
Laboratorium yang ditunjuk yakni laboratorium pusat studi satwa primata atau PSSP LPPM IPB di Bogor, Jawa Barat, dan laboratorium penelitian penyakit infeksi Prof Sri Oemiyati BKPK di Jakarta.
"Selain itu pemerintah juga semakin gencar melakukan sosialisasi mengenai penyakit cacar monyet untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penyakit ini," ujar Wiku.
Sosialisasi khususnya tentang bagaimana penyakit dapat menular, risiko-risiko yang dapat meningkatkan penularan serta cara terhindar dari penyakit cacar monyet.
Masyarakat juga selalu diimbau untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat sebagai upaya perlindungan mandiri.
"Upaya-upaya ini diharapkan mampu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit cacar monyet mencegah masuk dan menyebarnya penyakit ini ke Indonesia," kata Wiku.
Baca juga: Epidemiolog: Masyarakat harus berperan dalam pencegahan cacar monyet
Baca juga: Menko PMK minta Menkes antisipasi wabah cacar monyet
Baca juga: Pakar: Perlu sosialisasi menyeluruh terkait cacar monyet
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022