Koordinator Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Wiku Adisasmito mengatakan pelibatan Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai tenaga vaksinator dipertimbangkan guna percepatan penanganan PMK.Namun demikian yang paling diutamakan tentunya adalah penyuntikan vaksin oleh tenaga dokter hewan
"Pelibatan Babinsa dan bhabinkamtibmas sebagai tenaga vaksinator dipertimbangkan mengingat urgensi percepatan pemberian vaksin dan masih kurangnya tenaga fasilitator yang ada di lapangan," kata Wiku dalam keterangan pers diikuti di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Hewan ternak di 269 kota/kabupaten tertular PMK, terbanyak Jatim
Wiku mengatakan para Babinsa dan Babinkamtibmas yang akan dilibatkan sebagai vaksinator tentunya akan mendapatkan pelatihan dari para ahli untuk memastikan proses vaksinasi pada hewan dengan aman dan sesuai dengan prosedur.
Selain itu, proses vaksinasi PMK akan didampingi tim atau tenaga kesehatan hewan.
Baca juga: Satgas: Penerapan biosekuriti ketat upaya putus mata rantai virus PMK
"Namun demikian yang paling diutamakan tentunya adalah penyuntikan vaksin oleh tenaga dokter hewan," kata dia.
Pemerintah terus menggencarkan vaksinasi ke hewan ternak rentan PMK khususnya di wilayah wilayah prioritas seperti di zona merah dan kuning, wilayah sumber bibit, dan sentra peternakan sapi perah.
Baca juga: Pemerintah berkomitmen bantu peternak terdampak penyakit PMK
Pemerintah melalui Satgas penanganan PMK berharap agar pemerintah provinsi dan kabupaten kota di daerah lain dapat bersinergi dalam melakukan konsolidasi terhadap semua tenaga kesehatan hewan, dan membuat perencanaan yang matang dalam melakukan vaksinasi secara masif dan serempak sesuai regulasi yang berlaku.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022