• Beranda
  • Berita
  • Menhub: Bangun ekosistem EV harus terintegrasi lintas sektor

Menhub: Bangun ekosistem EV harus terintegrasi lintas sektor

27 Juli 2022 14:33 WIB
Menhub: Bangun ekosistem EV harus terintegrasi  lintas sektor
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di acara pembukaan EV Smart Mobility - Joint Project di Nusa Dua, Bali, Rabu (27/7/2022) (ANTARA/Suci Nurhaliza)

supaya masyarakat dapat mengapresiasi dan tertarik

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan ekosistem kendaraan listrik (EV) tidak bisa dilakukan secara terpisah, tapi harus terintegrasi antar lintas sektor baik dari sisi pemerintah maupun swasta. 

"Dalam pembangunan EV, harus dilakukan secara terintegrasi. Sinergi antara pemerintah ataupun perusahaan swasta akan semakin mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi di Indonesia," kata Budi di Nusa Dua, Bali, Rabu.

Dia menambahkan, percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik penting dilakukan sebagai upaya untuk melawan perubahan iklim, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan, serta peraturan turunan lainnya dari kementerian atau lembaga terkait.

Adapun target yang ingin dicapai pemerintah, kata Budi, adalah menurunkan menurunkan emisi CO2 atau Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29-41 persen pada tahun 2030 dan mencapai net zero emisi pada tahun 2060.

Pemerintah Indonesia pun telah mencanangkan berbagai kebijakan, termasuk percepatan dan mempopulerkan kendaraan listrik serta mengembangkan industri ramah lingkungan.

Budi kemudian mengapresiasi lima agen pemegang merek (APM) yang telah membantu pemerintah mencapai target tersebut, dengan mengoperasikan ekosistem kendaraan listrik di Bali baik dari segmen kendaraan komersial maupun kendaraan penumpang.

"Saya menyambut baik sinergi dan upaya dari perusahaan yang telah mempopulerkan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Saya mengharapkan dengan kolaborasi melalui pengembangan model ekosistem mobilitas elektrifikasi dapat mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi, menuju 2030 dan net zero emission tahun 2060," katanya.

Menurut Budi, pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang dimulai di Bali sebagai salah satu destinasi wisata dinilai cocok agar pesan yang ingin disampaikan dapat lebih cepat masuk ke hati masyarakat.

Budi menambahkan, sinergi dan upaya dari para APM diharapkan dapat berlangsung konsisten. Dia pun mengajak para APM untuk memamerkan kendaraan listrik mereka dalam kegiatan Presidensi G20 Indonesia.

"Saya mengundang semua untuk memamerkan produk kendaraan listriknya, supaya masyarakat dapat mengapresiasi dan tertarik untuk menggunakan kendaraan listrik," kata Budi.

"Saya harapkan ekosistem kendaraan listrik ini menjadi sebuah keniscayaan yang bisa membawa kebaikan bagi Indonesia yang berkelanjutan," tutup dia.

Baca juga: Lima APM operasikan ekosistem EV di Bali, ini daftar mobil listriknya

Baca juga: MG siapkan EV baru untuk GIIAS 2022

Baca juga: Mitsubishi bakal tambah investasi Rp10 triliun dan mobil listrik baru

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022