Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan merespon kenaikan kasus COVID-19 dengan menguatkan pelaksanaan kembali 3T, yakni, testing, tracking dan treatment.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel dr Diauddin di Banjarmasin, Rabu, mengatakan pihaknya sudah sudah membuat surat edaran ke kabupaten/kota, supaya menguatkan kembali 3T.
Aktivitas 3T merupakan merupakan upaya atau tindakan melakukan tes (testing), penelusuran kontak erat (tracking) dan tindak lanjut berupa perawatan bagi penderita COVID-19.
"Mengoptimalkan penelusuran pada kasus-kasus terkonfirmasi positif dan kontak eratnya untuk mencegah penularan," ujarnya.
Baca juga: Positif COVID-19 di Kalsel tambah 80 kasus, pasien dirawat 526 orang
Baca juga: Sebanyak 71 pasien COVID-19 di Kalsel sembuh
Selain itu, kata Diauddin, untuk meningkatkan capaian vaksinasi, khususnya dosis kedua dan ketiga atau booster.
Data saat ini, kata dia, untuk vaksinasi booster masih di bawah 25 persen dari target hampir 4 juta sasaran.
Sedangkan untuk capaian target vaksinasi dosis lengkap atau dua, sudah di atas 75 persen mencakup jumlah sasaran di 13 kabupaten/kota di provinsi ini.
Diauddin menduga naiknya kasus COVID-19 di provinsinya belakangan ini karena masuknya varian baru COVID-19. Meski kepastian itu masih menunggu hasil sampel yang pihaknya kirim ke pusat.
"Karena gejala yang terpapar COVID-19 ringan, mayoritas tidak dirawat di rumah sakit," ujarnya.
Dia pun menghimbau kepada masyarakat untuk semakin melaksanakan protokol kesehatan, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.
Dari Data Dinkes Kalsel hingga Rabu ini, kasus aktif COVID-19 sebanyak 578 orang. Total kasus COVID-19 di Kalsel selama pandemi ini sebanyak 85.254 kasus.
Sementara itu, untuk kesembuhan sebanyak 82.087 orang dan meninggal dunia sebanyak 2.547 orang.*
Baca juga: Dinkes Kalsel belum bisa pastikan naiknya COVID-19 dipicu varian baru
Baca juga: Dinkes Kalsel: Pasien terkonfirmasi COVID-19 bertambah 52 orang
Pewarta: Sukarli
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022