Ketua Civil 20 (C20) Indonesia Sugeng Bahagijo menegaskan bahwa C20, salah satu grup yang terlibat dalam forum G20, memiliki solusi yang diinginkan dan nyata bagi masyarakat."Terlebih lagi tuan rumahnya (G20) adalah Indonesia yang merupakan negara demokrasi," kata Sugeng.
"Civil 20 punya solusi-solusi, punya usulan-usulan yang tidak saja diinginkan tetapi juga terlihat, bisa dilaksanakan," kata Sugeng dalam acara C20 Policy Dialogue yang dipantau secara daring, Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan bahwa sebagai bagian dari kelompok yang terlibat dalam forum G20, C20 layak untuk mendapatkan tempat dan kursi partisipasi di antara kelompok-kelompok yang terlibat di G20.
Sementara G20 sendiri merupakan merupakan forum internasional yang terdiri dari 19 negara dan Uni Eropa yang bekerja bersama untuk mengatasi berbagai isu besar. Dan Indonesia memegang Presidensi G20 pada tahun ini.
Sebagai bagian dari engagement group di G20, C20, kata dia, juga turut menyuarakan banyak isu penting maupun memberikan usulan kebijakan yang dinilai akan bermanfaat bagi masyarakat.
Salah satu usulan yang disuarakan kelompok tersebut, kata Sugeng, adalah tentang biaya remitansi yang dinilai akan sangat berdampak terhadap nasib para pekerja migran.
"Apa itu? Biaya remitansi yang mahal harus diturunkan dari level 12-13 persen menjadi level enam persen. Dan ini sejalan dengan usulan atau kesepakatan SDGs (Sustainable Development Goals/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) Tahun 2015-2030," katanya.
Usulan lain yang disuarakan dalam grup tersebut adalah tentang pentingnya ruang demokrasi sehingga kebebasan betul-betul bisa dijamin.
"Terlebih lagi tuan rumahnya (G20) adalah Indonesia yang merupakan negara demokrasi," kata Sugeng.
Selain itu, C20 juga menyuarakan kesetaraan gender di samping menyuarakan kelompok-kelompok disabilitas yang masih terekspos di seluruh dunia.
Pewarta: Katriana
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022