Klub yang pernah menjadi juara Prancis enam kali itu turun ke divisi dua musim lalu setelah finis di posisi terbawah Ligue 1.
Awal bulan ini mereka terkena sanksi diturunkan ke National - liga kasta ketiga Prancis, setelah otoritas keuangan sepak bola Prancis (DNCG) menolak banding, sehingga klub dalam bahaya kebangkrutan.
Pada Senin, Komite Olimpiade Prancis menyarankan klub harus dikembalikan ke Ligue 2.
"Komite eksekutif mengambil keputusan untuk menerima proposisi arbitrase yang dibuat oleh Komite Olimpiade dan Olahraga Nasional Prancis, tertanggal 25 Juli 2022, tentang Bordeaux bertahan di Ligue 2," kata FFF seperti dikutip AFP.
"Komite eksekutif FFF meminta DNCG untuk memanggil Bordeaux untuk menilai semua tindakan dan kontrol segera terhadap mereka.
"Komite eksekutif FFF juga menuntut agar DNCG melakukan penyelidikan keuangan klub yang diperkuat dan teratur selama musim 2022-2023."
Kompetisi Ligue 2 dimulai pada hari Sabtu dengan Bordeaux akan menjamu Valenciennes, tetapi pertandingan tersebut telah ditunda oleh liga sepak bola Prancis (LFP).
"Kabar bagus untuk @girondins dan sepak bola Prancis," kata presiden Bordeaux Gerard Lopez di Twitter.
"Dukungan para suporter kami sangat penting dan itulah mengapa saya memutuskan untuk memberikan tiket gratis untuk #FCGBVAFC. Lebih jelasnya segera."
Bordeaux juga terdegradasi karena alasan administratif pada tahun 1991 karena utang 300 juta franc (sekitar Rp684 miliar) tetapi bangkit kembali pada tahun 1992 dan sejak itu berada di papan atas.
Baca juga: Bordeaux tinggalkan zona merah usai drama tujuh gol kontra Strasbourg
Baca juga: PSG nyaris jadi korban kebangkitan Bordeaux
Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022