"Kadang-kadang membangun kemesraan itu bisa dibilang lebih mudah ya. Karena tinggal pegangan tangan, kecup gitu. Tapi kalau ketika berantem itu kadang sutradara sampai bilang ini berantemnya kayak berantem teman," ungkap Oka saat dijumpai di Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Kamis malam (28/7).
"Kita harus nemuin titik dimana pertengkaran antara mereka berdua (Gilang dan Ambar) itu pertengkaran 11 tahun orang yang sudah menikah. Ada diamnya, mainin tempo, terus banyak tenggang di antara dialog itu," imbuhnya.
Baca juga: Bincang-bincang bersama Oka Antara di Festival Film Tokyo 2019
Tak hanya itu, dalam film yang diadaptasi dari sinetron tersebut, Oka juga menyampaikan bahwa dirinya dan Marsha memiliki tanggung jawab untuk dapat disukai oleh penonton.
Oleh sebab itu, Oka yang berperan sebagai Gilang juga harus menjaga sikap agar tak tampak sebagai seorang suami yang kasar dalam film tersebut. Sehingga, Oka pun perlu menemukan cara bagaimana seorang pria yang sedang meredam emosinya.
"Gilang sama Ambar di film ini punya tanggung jawab untuk dicintai sama penontonnya. Jangan sampai nyebelin. Jadi untuk punya sifat kasar pun, dari POV perempuan saja sudah nggak mungkin," kata Oka.
"Kalau dia ada warna kekerasan yang melebihi dari yang dibayangkan sutradara, pasti sudah ditinggalin (penontonnya). Jadi harus nemuin sisi kalemnya seseorang ketika lagi marah itu seperti apa. Dia bisa meredam seperti apa. Ketika meluapkan pun tetap dijaga. Bukan yang kasar," lanjutnya.
Oka juga mengatakan bahwa film ini merupakan film tentang sudut pandang wanita dalam berumah tangga. Sehingga, Oka pun merasa perlu berhati-hati dalam memainkan perannya sebagai sosok Gilang di "Noktah Merah Perkawinan".
"Saya punya banyak masukan buat film ini. Tapi ujung-ujungnya tetap, film ini sudut pandangnya perempuan. Jadi kadang-kadang persepsi saya masih suka salah. Berarti tipe keluarga Ambar dan Gilang ini berbeda. Jadi saya harus berhati-hati dalam memainkannya," tutupnya.
Baca juga: Oka Antara bagikan pesan soal pernikahan di "Noktah Merah Perkawinan"
Baca juga: "Gara-Gara Warisan" jadi film komedi pertama Oka Antara
Baca juga: "Jagat Arwah", film horor dengan unsur misteri budaya Nusantara
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022