Kepala Desa Torue Kalman M Andi Hamid di Torue, Jumat, mengatakan bahwa warga yang terdampak banjir mengungsi di balai desa, rumah kepala desa, dan masjid di Dusun 2.
Menurut dia, korban banjir yang mengungsi saat ini membutuhkan bantuan makanan, perlengkapan bayi, tenda, dan air bersih.
"Kami butuh air bersih, sebab rumah warga terendam lumpur dan mesin pompa air tidak berfungsi sebab jaringan listrik padam," kata Kalman.
Banjir bandang yang terjadi pada Kamis malam (28/7) membuat rumah keluarga Ny. Ilma, warga Dusun 3 Desa Torue, rusak dan berlumpur. Dia juga kesulitan mendapat air bersih untuk memasak, mandi, dan keperluan lainnya.
"Dusun 3 paling parah terdampak banjir banyak material kayu menghantam rumah. Kami tidak tau berbuat apa lagi," katanya.
Ny Nuriah, warga Desa Torue lainnya, membutuhkan bantuan makanan siap sapi karena tidak punya bahan dan perlengkapan untuk memasak setelah rumahnya kebanjiran.
"Satu malam menahan lapar. Alhamdulillah pagi tadi sudah dapat jatah makan dari relawan maupun pemerintah," kata Nuriah.
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong masih mendata dampak banjir, termasuk jumlah warga yang rumahnya kebanjiran dan harus mengungsi, serta menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir di Desa Torue.
Menurut Kalman, Pemerintah Kabupaten Perigi Moutong dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah sudah mendirikan posko dan dapur umum untuk membantu korban banjir.
Baca juga:
BPBD Palu kerahkan personel bantu korban banjir bandang Torue
DPRD Parigi minta pemda tetapkan status tanggap darurat banjir Torue
Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022