Fitur yang diminta ditunda adalah Komunitas, atau Communities karena dianggap bisa menyebarkan hoaks soal pemilu di Brazil dan merusak stabilitas negara, dikutip dari Reuters.
Baca juga: WhatsApp kembangkan fitur sembunyikan status online
Jaksa penuntut federal, yang dikenal sebagai MPF, juga khawatir fitur Komunitas bisa mengganggu upaya WhatsApp selama ini dalam mengatasi hoaks.
Kekhawatiran MPF didasari jangkauan Komunitas yang semakin luas, anggota grup bertambah dari 256 menjadi 512. MPF menilai fitur ini akan menambah kemungkinan konten menjadi viral.
WhatsApp pada April sepakat untuk menunda peluncuran fitur ini, menjadi setelah pemilu putaran kedua di Brazil pada Oktober. Tapi, MPF menilai penundaan itu belum cukup untuk mengatasi masalah hoaks dua bulan menjelang pergantian tahun.
WhatsApp merupakan aplikasi yang populer di Brazil, menurut MPF dipasang pada 99 persen ponsel di negara itu.
Juru bicara WhatsApp mengatakan mereka akan terus mengevaluasi kapan waktu terbaik untuk meluncurkan fitur tersebut dan akan menjawab permintaan pihak berwenang.
Baca juga: WhatsApp Indonesia ajak wirausaha muda bangkitkan ekonomi Papua
Baca juga: Google sebut akan ikuti regulasi soal pendaftaran PSE
Baca juga: Terlanjur pasang WhatsApp GB, ini cara pindah ke aplikasi resmi
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022