"Gubernur ingin mengetahui penyebabnya, apakah memang itu karena faktor alam, atau ada kerusakan lingkungan," ucap Gubernur Sulteng Rusdy Mastura melalui Tenaga Ahli, M Ridha Saleh, dihubungi dari Palu, Sabtu.
Banjir bandang disertai material lumpur, kayu dan batu, menerjang permukiman warga di Desa Torue pada Kamis malam (28/7). Tiga dusun meliputi dusun 2, 3 dan 5 menjadi wilayah terdampak paling parah atas bencana alam itu.
Bencana itu membuat 357 keluarga terpaksa harus mengungsi ke wilayah yang lebih aman. Pengungsi di lokasi pengungsian sangat membutuhkan bantuan logistik.
Baca juga: BPBD prioritaskan pencarian korban banjir Torue
Baca juga: 357 kepala keluarga korban banjir bandang Torue mengungsi
Selain terdapat tiga orang warga meninggal dunia dan empat orang hilang karena bencana tersebut.
Ridha Saleh mengatakan Gubernur Sulteng Rusdy Mastura turut berduka cita yang mendalam atas peristiwa banjir bandang yang berdampak pada meninggalnya tiga orang warga dan empat hilang.
Gubernur Rusdy Mastura memerintahkan OPD meliputi BPBD, Dinas Sosial, serta dinas terkait lainnya untuk segera melakukan penanganan jangka pendek demi membantu masyarakat, sekaligus mencegah terjadinya banjir susulan.
Di samping itu, kata dia, Gubernur Sulteng juga memerintahkan OPD terkait agar melakukan penelitian terkait dengan penyebab banjir bandang tersebut.
"Karena hal ini berkaitan dengan masalah lingkungan, sehingga Gubernur Rusdy Mastura akan melakukan evaluasi secara menyeluruh," kata dia.
Tidak hanya itu, ujar dia, Gubernur Sulteng juga akan mengupayakan memberikan santunan duka serta bantuan perbaikan hunian warga yang rusak karena terdampak banjir bandang.
Ia menambahkan, mengenai upaya pengurangan risiko bencana telah menjadi komitmen Gubernur Sulteng Rusdy Mastura seiring dengan rentannya daerah ini terhadap bencana alam banjir bandang, longsor, air pasang, gempa dan sebagainya.*
Baca juga: Pemkab Parigi tetapkan status tanggap darurat banjir bandang Torue
Baca juga: Kemensos akan berikan santunan duka korban banjir bandang Torue
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022