• Beranda
  • Berita
  • Paus akui genosida di sekolah pribumi Kanada yang dikelola Gereja

Paus akui genosida di sekolah pribumi Kanada yang dikelola Gereja

30 Juli 2022 17:36 WIB
Paus akui genosida di sekolah pribumi Kanada yang dikelola Gereja
Paus Fransiskus hadir dalam upacara penyambutan yang diikuti Gubernur Jenderal Kanada Mary Simon dan PM Kanada Justin Trudeau di Quebec City, Kanada , 27 Juli 2022. ANTARA FOTO/REUTERS/Guglielmo Mangiapane/wsj (REUTERS/GUGLIELMO MANGIAPANE)

Saya mengutuk ini, membawa anak-anak pergi dan mencoba mengubah budaya mereka, pikiran mereka, mengubah tradisi mereka, ras, seluruh budaya,

Paus Fransiskus mengatakan bahwa apa yang terjadi di sekolah-sekolah asrama yang dikelola Gereja Katolik dan Kristen untuk secara paksa mengasimilasi anak-anak pribumi Kanada adalah genosida.

Pernyataan itu dia sampaikan dalam penerbangan kembali ke Roma setelah melakukan perjalanan selama seminggu di Kanada, tempat ia menyampaikan pernyataan maaf bersejarah atas peran Gereja dalam peristiwa tersebut.

Paus ditanya oleh seorang reporter penduduk asli Kanada di pesawat kepausan mengapa dia tidak menggunakan kata genosida selama kunjungannya, dan apakah dia mau menerima bahwa para anggota Gereja berpartisipasi dalam genosida.

"Ya, genosida itu istilah teknisnya tetapi saya tidak menggunakannya karena saya tidak memikirkannya, tetapi saya jelaskan .... ya, itu adalah genosida, ya, ya, jelas. Anda bisa mengatakan bahwa saya mengatakannya sebagai genosida," kata Fransiskus, Selasa.

Baca juga: Paus kunjungi Kanada minta maaf atas kesewenangan terhadap pribumi

"Saya mengutuk ini, membawa anak-anak pergi dan mencoba mengubah budaya mereka, pikiran mereka, mengubah tradisi mereka, ras, seluruh budaya," ujar dia.

Antara 1881 dan 1996, lebih dari 150.000 anak-anak penduduk asli Kanada dipisahkan dari keluarga mereka dan dibawa ke sekolah-sekolah asrama.

Banyak anak-anak kelaparan, dipukuli, dan dilecehkan secara seksual dalam sistem yang oleh Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Kanada disebut "genosida budaya".

Sekolah-sekolah itu dijalankan untuk pemerintah oleh kelompok-kelompok agama, yang kebanyakan dari mereka adalah imam dan biarawati Katolik.

Senin lalu, Fransiskus mengunjungi Kota Maskwacis, tempat dua bekas sekolah asrama di mana ia meminta maaf dan menyebut asimilasi paksa "jahat" dan "kesalahan fatal".

Dia juga meminta maaf atas dukungan Katolik terhadap "mentalitas penjajahan" pada masa itu.

Sumber: Reuters

Baca juga: Paus Fransiskus bikin aparat keamanan Kanada ketar-ketir
Baca juga: Paus minta maaf atas kejahatan tercela di sekolah pribumi Kanada

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022