• Beranda
  • Berita
  • Kepala BPS: Pemerintah berhasil kendalikan harga minyak goreng

Kepala BPS: Pemerintah berhasil kendalikan harga minyak goreng

1 Agustus 2022 12:51 WIB
Kepala BPS: Pemerintah berhasil kendalikan harga minyak goreng
Tangkapan layar - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (1/8/2022). ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah/pri.

Upaya pemerintah menjaga harga (minyak goreng) di masyarakat membuahkan hasil karena minyak goreng mengalami deflasi tiga bulan berturut-turut secara month-to-month (mtm)

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyatakan upaya pemerintah dalam menjaga harga minyak goreng di tingkat masyarakat telah membuahkan hasil karena komoditas ini mengalami deflasi selama tiga bulan berturut-turut.

“Upaya pemerintah menjaga harga (minyak goreng) di masyarakat membuahkan hasil karena minyak goreng mengalami deflasi tiga bulan berturut-turut secara month-to-month (mtm),” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Margo menjelaskan komoditas minyak goreng telah memberikan andil terhadap deflasi selama tiga bulan berturut-turut yaitu 0,01 persen (mtm) pada Mei, 0,02 persen pada Juni, dan 0,07 persen pada Juli 2022.

Jika dilihat berdasarkan perkembangan harga minyak goreng menunjukkan penurunan harga minyak curah tercatat lebih dalam dibandingkan penurunan harga minyak kemasan.

Secara rinci, harga minyak goreng kemasan pada Mei sebesar Rp22.500 per liter yang kemudian turun menjadi Rp22.300 per liter pada Juni, dan kembali turun menjadi Rp21.600 per liter pada Juli 2022.

Baca juga: Babak baru pengendalian harga dan pasokan minyak goreng

Sementara harga minyak goreng curah pada Mei sebesar Rp18.200 per liter yang kemudian turun menjadi Rp16.900 per liter pada Juni, dan menyentuh titik terendahnya sebesar Rp15.000 per liter pada Juli 2022.

“Secara month-to-month (mtm) minyak goreng memberi andil deflasi 0,07 persen pada Juli 2022, namun secara year-on-year (yoy) masih memberi andil inflasi 0,29 persen,” kata Margo.

Menurut Margo, meski minyak goreng masih memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,29 persen (yoy) jika dilihat secara tahunan, namun trennya menurun sehingga mengindikasikan upaya pemerintah menjaga harga minyak goreng sudah berhasil.

Andil minyak goreng terhadap inflasi secara tahunan terus mengalami penurunan sejak April yaitu sebesar 0,42 persen (yoy), 0,38 persen (yoy) pada Mei, 0,36 persen (yoy) pada Juni dan 0,29 persen (yoy) pada Juli 2022.

“Meski memberi andil inflasi tapi trennya menurun sehingga mengindikasikan upaya pemerintah menjaga harga minyak goreng sudah berhasil karena memberi dampak deflasi di tiga bulan secara berturut-turut,” jelasnya.

Baca juga: BPS: Tejadi inflasi 0,64 persen pada Juli 2022
Baca juga: BPS: Cabai merah hingga bawang merah picu inflasi Juli 2022

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022