Berlomba pada nomor 50 meter gaya punggung putri S14, Meliana mencatat waktu tercepat 36,190 detik, diikuti rekan senegaranya Marlanda Oropa dengan waktu 36,530 detik.
Kelas S14 diperuntukkan bagi atlet dengan hambatan intelektual (tuna grahita).
"Ini event internasional ketiga saya. Kalau ASEAN Para Games, ini pertama," kata Meliana, didampingi Yulidarti sang ibunda, usai pengalungan medali.
Yulidarti datang langsung dari Padang di Sumatra Barat untuk menonton anak sulungnya berlaga ada pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara bagi atlet difabel itu.
Meliana, kata Yulidarti, sudah dikursuskan renang sejak kecil dan ternyata membuahkan prestasi membanggakan.
Baca juga: Indonesia cukur Myanmar 5-1 dalam sepak bola CP ASEAN Para Games
Meliana mengaku gembira ditonton langsung oleh ibundanya, apalagi sukses meraih medali emas.
"Alhamdulillah, APG pertama saya dapat langsung emas," kata sulung dari tiga bersaudara itu.
Tetapi Meliana masih belum puas karena ingin menambah emas dari nomor-nomor lain, sekaligus memperbaiki catatan waktu terbaiknya.
"Tidak ada halangan bagi perempuan untuk berkarya. Bahkan, perempuan harus semangat dan lebih kuat. Harapan saya, 2024 bisa ikut Olimpiade," kata Meliana.
Dalam APG 2022, Meliana masih akan berlomba dalam 50 meter gaya kupu-kupu putri dan 200 meter gaya bebas putri.
"Kalau untuk target, dikasih sama pelatih satu (target) nomor andalan gaya punggung tadi," pungkas Meliana.
Baca juga: Ni Nengah pecahkan rekor kelas 45kg ASEAN Para Games
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022