Wakil Ketua DPR RI/Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel menekankan komitmen Indonesia menuju net zero emissions atau nol emisi karbon tahun 2060, perlu dibahas bersama secara tuntas, karena menyangkut kepentingan dunia.Kalau kita bicara iklim, climate, ini penting untuk kita bahas. Kita bukan hanya sekadar membahas, tapi apa tindak lanjut ke depan, karena ini akan berpengaruh juga tidak hanya masalah hutan, tapi juga masalah pertanian, karena ada krisis pangan akib
Hal itu disampaikan Rachmat Gobel dalam diskusi Forestry Investment Dialogues 2022, yang membahas isu perdagangan karbon, sekaligus mempromosikan Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 serta paradigma baru manajemen kehutanan Indonesia, kepada Jepang, di Tokyo, Jepang, Senin.
"Kalau kita bicara iklim, climate, ini penting untuk kita bahas. Kita bukan hanya sekadar membahas, tapi apa tindak lanjut ke depan, karena ini akan berpengaruh juga tidak hanya masalah hutan, tapi juga masalah pertanian, karena ada krisis pangan akibat geopolitik global," ujar Rachmat Gobel.
Rachmat Gobel mengatakan persoalan nol emisi karbon tidak bisa diselesaikan oleh Kementerian Kehutanan saja, namun juga bersama kementerian lain seperti Kementerian Perindustrian dan Kementerian Keuangan, karena turut menyangkut anggaran.
Selain itu perlu juga dukungan dari pihak asing untuk berinvestasi pada upaya Indonesia mewujudkan nol emisi karbon tahun 2060.
"Nah, di sini makanya perlu Komisi VI DPR RI. Kebijakan apa yang bisa diberikan kalau kita butuh investor dari luar. Harus ada insentif yang menarik. Jangan hanya dari tambang saja kita kasih insentif tax holiday dan sebagainya, tapi untuk hutan juga harus ada," jelasnya.
Rachmat Gobel menyampaikan apabila dapat dibuat sebuah konsep atau desain dan ekosistem baru bagi investasi di bidang kehutanan, maka akan berdampak tidak hanya bagi hutan namun juga kesejahteraan rakyat.
"Dan ini juga bisa mendorong investasi di sektor lain," kata Rachmat Gobel.
Menurutnya, Indonesia perlu mendengar masukan dari para investor terkait hal ini, tidak terkecuali para pengusaha Jepang. Dia meyakini kerja sama Indonesia dengan Jepang akan berdampak besar bagi upaya mewujudkan net emisi karbon Indonesia, yang akan berkontribusi besar pagi perubahan iklim dunia.
"Kalau bisa kita selesaikan ini dua tahun. Apa-apa saja yang menghambat. Di mana persoalan-persoalan yang ada. DPR harus berperan, harus proaktif, untuk bisa mendukung apa yang akan dilakukan pemerintah. Sehingga apa yang kita harapkan bisa kita wujudkan untuk kemaslahatan rakyat Indonesia dan dunia," jelasnya.
Turut hadir dalam kunjungan delegasi DPR RI ke Jepang bersama Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel yakni Ketua Komisi IV Sudin, anggota Komisi IV Alien Mus, anggota Komisi VI Abdul Hakim Bafagih, anggota Komisi VI Subardi, anggota Komisi XI Kamrussamad serta anggota Komisi XI Charles Meikyansyah.
Baca juga: B20 ajak pebisnis Korea Selatan dukung upaya capai net zero emission
Baca juga: PLN: 50 persen tambahan kapasitas pembangkit listrik 2030 berbasis EBT
Baca juga: Memperluas ekosistem "net zero emission" ala Kadin lewat lawatan Eropa
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022