“Apakah akan ada ‘Pengabdi Setan 3’? Kita akan lihat apakah penonton akan cinta atau tidak ke karakter-karakter yang ada di ‘Pengabdi Setan 2’, dan jawabannya akan kita ketahui dalam waktu yang singkat,” kata Joko usai press screening di Jakarta, Selasa (2/8).
Ia mencontohkan tentang bagaimana “Pengabdi Setan 2: Communion” dibuat, dimulai dari skenario film pertama yang menyisakan banyak pertanyaan menggantung.
Baca juga: "Pengabdi Setan 2" tayang 4 Agustus 2022
Ketika akhirnya “Pengabdi Setan” dirilis pada 2017, berbagai pihak juga mempertanyakan apakah film akan dilanjutkan dengan sekuel, tetapi Joko menegaskan kembali dirinya bakal melanjutkan film apabila mendapat respon baik dari penonton.
“Kami akan bikin kelanjutannya dengan catatan filmnya harus sukses dulu. Sukses artinya apa? Apakah sukses komersil? Tidak. Sukses komersil tidak pernah menunjukkan bahwa film itu sukses. Sukses berarti filmnya harus sustain secara penonton ingin mengetahui kelanjutannya,” katanya.
Bagi Joko, ukuran sukses sebuah film yang ia buat bukan dilihat dari pencapaian angka seperti jumlah penonton. Joko mengaku dirinya tidak terbebani dengan target jumlah penonton mengingat “Pengabdi Setan 1” berhasil menembus lebih dari 4 juta penonton. Bahkan film pertama juga berhasil mendapatkan 13 nominasi Festival Film Indonesia 2017 dan memenangkan tujuh di antaranya.
“Beban kami tidak pernah di angka. Kalau aku, sih, bikin film tidak pernah (soal) angka,” tuturnya.
Justru beban bagi Joko yaitu apakah sebagai sutradara dirinya dapat memberikan pengalaman lebih bagi para pemain, kru, hingga penonton yang telah menghabiskan waktu mereka demi mencapai tayangan yang apik.
“Mudah-mudahan aku tidak menghabiskan waktu mereka (pemain dan kru). Demikian juga dengan penonton, aku meminta mereka menonton ke bioskop dan bayar tiket, menghabiskan waktu mereka itu (untuk menonton) sia-sia atau tidak. Itu, sih, bebannya,” kata Joko.
Jika “Pengabdi Setan 3” dibuat, Joko mengatakan seluruh aspek dalam produksi film juga akan ditingkatkan lagi, seperti aspek cerita, storytelling, estetika, teknis, dan seterusnya. Sebelumnya, Joko telah mengungkapkan bahwa “Pengabdi Setan 2” juga dibuat dengan standar setingkat lebih tinggi dari film sebelumnya.
“Ketika kami bikin film ‘Pengabdi Setan 2’, kami sepakat, karena kami sudah sepakat ‘Pengabdi Setan 1’ adalah standar yang terendah, kami mau tidak mau harus membuat ‘Pengabdi Setan 2’ setingkat lebih tinggi lagi pencapaiannya dari segi storytelling, estetika, teknis, dan sebagainya,” ujar Joko.
Menurut Joko, ia bersama sinematografer dan produser menyiapkan produksi “Pengabdi Setan 2” dengan sedemikian rupa sehingga membutuhkan waktu untuk belajar terlebih dahulu selama kurang lebih tiga tahun demi menghasilkan pengalaman sinematik yang bagus.
“Karena kami tahu tingkat kesulitannya susah, dari set up kamera hingga set up lighting, demikian juga dengan directing-nya. Dan itu kan dari segi directing-nya juga harus belajar, tidak boleh ada yang terbuang directing-nya dan aktingnya segala macam. Jadi itu belajar, tiga tahun belajarnya,” kata Joko.
Baca juga: Joko Anwar tawarkan "benchmark" lebih tinggi di "Pengabdi Setan 2"
Baca juga: Joko Anwar enggan targetkan jumlah penonton "Pengabdi Setan 2"
Baca juga: "Pengabdi Setan 2" akan jadi film Indonesia pertama yang gunakan IMAX
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022