• Beranda
  • Berita
  • IHSG diprediksi bergerak datar, di tengah ketegangan geopolitik Asia

IHSG diprediksi bergerak datar, di tengah ketegangan geopolitik Asia

3 Agustus 2022 09:58 WIB
IHSG diprediksi bergerak datar, di tengah ketegangan geopolitik Asia
Ilustrasi - Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham di Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.

Kami memperkirakan IHSG akan bergerak sideways di dekat resisten teknikal 7.000 hari ini karena meningkatnya ketegangan geopolitik di Asia dan pernyataan hawkish dari pejabat Fed tadi malam

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu diprediksi datar di tengah ketegangan geopolitik di Asia.

IHSG dibuka melemah tipis 0,81 poin atau 0,01 persen ke posisi 6.987,35. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,02 poin ke posisi 988,63.

"Kami memperkirakan IHSG akan bergerak sideways di dekat resisten teknikal 7.000 hari ini karena meningkatnya ketegangan geopolitik di Asia dan pernyataan hawkish dari pejabat Fed tadi malam," kata Analis Samuel Sekuritas Lionel Priyadi dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Tensi geopolitik mendominasi pasar Asia kemarin, akibat kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.

Baca juga: IHSG Rabu pagi dibuka turun tipis 0,81 poin

Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden telah membahas masalah tersebut melalui telepon minggu lalu. Namun tensi geopolitik masih tetap tinggi minggu ini.

Tensi geopolitik yang tinggi turut mendorong koreksi pasar saham di Asia Timur, dengan indeks Hang Seng turun 2,4 persen.

"Kami melihat kehebohan tersebut sejalan dengan tren jangka panjang memburuknya hubungan AS-China. Namun kami tidak berpikir China akan menyatakan perang akibat kunjungan Pelosi, kecuali jika diikuti dengan deklarasi kemerdekaan," ujar Lionel.

Ia menilai kebijakan yang paling mungkin diambil China adalah sanksi ekonomi terbatas seperti melarang impor makanan dari Taiwan dan latihan militer terbatas di dekat Taiwan, seperti yang dilaporkan oleh berbagai kanal berita serta media sosial.

Baca juga: Mandiri Sekuritas perkirakan IHSG sentuh 7.300 pada akhir 2022

Sementara itu bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed),  dinilai tidak akan mempertimbangkan untuk menghentikan kenaikan suku bunga kecuali tingkat pengangguran AS mencapai kisaran Non-Accelerated Inflation Rate of Unemployment (NAIRU) 4-6 persen.

Dengan pertimbangan tersebut, Tim Riset Samuel Sekuritas memperkirakan akan ada peluang koreksi dan peningkatan volatilitas hingga akhir minggu depan.

"Kami melihat bahwa tanggal 10 Agustus, ketika Biro Statistik Tenaga Kerja AS akan merilis data inflasi harga konsumen (CPI) Juli, akan menjadi titik penentuan," kata Lionel.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 164,79 poin atau 0,6 persen ke 27.759,52, Indeks Hang Seng naik 172,82 poin atau 0,88 persen ke 19.862,03, dan Indeks Straits Times meningkat 1,49 poin atau 0,05 persen ke 3.240,64.

Baca juga: Rupiah dibuka melemah, pasar menunggu rilis data pertumbuhan ekonomi
Baca juga: Saham China ditutup jatuh, Indeks Shanghai anjlok 2,26 persen

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022