Forum Istri Anggota Holding Farmasi (FIADIFA) menyampaikan pentingnya edukasi atau peningkatan pemahaman terkait kekurangan gizi kronis pada anak (stunting) yang dimulai dari lingkungan terdekat yaitu keluarga.Persoalan stunting ini bukan masalah sederhana, perlu kolaborasi dari seluruh elemen bangsa,
"Kami menyadari pentingnya edukasi tentang stunting ini dimulai dari keluarga terdekat," kata Ketua Umum FIADIFA Ita Honesti Basyir dalam peluncuran buku “Cegah Stunting Itu Penting” di Jakarta, Rabu.
Ita mengatakan, FIADIFA memberikan perhatian yang besar atas isu stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
Kekurangan gizi tersebut terjadi sejak bayi dalam kandungan dan kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia sekitar dua tahun.
Baca juga: BKKBN: Stunting berkorelasi erat dengan kehamilan yang tak diinginkan
Adapun berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting saat ini masih berada pada angka 24,4 persen atau 5,33 juta balita.
Oleh karena itu, dalam rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Bio Farma ke 132 tahun, FIADIFA turut berpartisipasi dengan merilis buku “Cegah Stunting Itu Penting” sebagai sarana edukasi bagi masyarakat.
"Persoalan stunting ini bukan masalah sederhana, perlu kolaborasi dari seluruh elemen bangsa. Oleh karena itu FIADIFA yang beranggotakan istri-istri karyawan Holding BUMN bidang farmasi merasa perlu untuk mengangkat tema stunting ini agar dapat mengedukasi para Ibu-ibu muda di Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Anggota DPR ajak warga Aceh gemar konsumsi ikan untuk cegah stunting
Pada kesempatan yang sama, istri Menteri BUMN Erick Thohir, yaitu Liza Thohir memberikan apresiasi atas rilisan buku karya FIADIFA sebagai rujukan dan informasi kepada masyarakat.
"Langkah ini merupakan bentuk kepedulian dan langkah nyata di tengah isu terkait stunting di Indonesia," katanya.
Liza mengungkapkan, kondisi kurang gizi menyebabkan terganggunya tumbuh kembang dan kecerdasan pada anak.
Menurut dia, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) diawali melalui upaya strategis pada saat masa kehamilan, sehingga bayi dan anak-anak Indonesia dapat tumbuh secara optimal.
"Sekali lagi, keberadaan keluarga sangat penting dalam upaya pencegahan stunting. Edukasi ini yang harus terus diupayakan," kata Liza.
Baca juga: Kemenko PMK dorong pemanfaatan pangan lokal untuk cegah kekerdilan
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022