Atlet para-atletik Indonesia Maria Wilil mengungkapkan petuah dari mendiang sang ayah menjadi motivasi ketika turun di nomor lempar lembing F46 ASEAN Para Games (APG) 2022.Saya persembahkan emas ini untuk ibu yang selalu mendoakan, dan ayah saya yang sudah meninggal dunia
Dia berhasil menyumbang medali emas untuk Kontingen Indonesia setelah menjadi yang terbaik dalam lomba yang bergulir di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Dalam enam kali percobaan, Maria sukses melempar sejauh 27,29 meter pada lemparan terakhir. Dia mengalahkan wakil Thailand Patcharee Wisetsee dengan 25,8 meter dan wakil Indonesia lainnya Bingah Triatih dengan 11,86 meter.
Baca juga: Steven gondol emas dan perbaiki rekor para-renang
"Saya persembahkan emas ini untuk ibu yang selalu mendoakan, dan ayah saya yang sudah meninggal dunia. Ayah saya adalah sosok yang selalu memotivasi saya untuk terus berjuang," ujar Maria usai lomba.
Kalimat yang selalu diingat dari mendiang ayah, kata Maria, adalah untuk tetap melakukan yang terbaik dan jangan pernah mengeluh capek dalam situasi apa pun.
Adapun terkait pertandingan, Rabu, Maria mengaku sempat khawatir karena lawan dari Thailand tampil baik pada tiga lemparan pertama.
"Lawan saya berhasil membukukan lemparan 25 meter. Tetapi saya pada lemparan terakhir saya akhirnya bisa melakukan sejauh 27 meter. Itu membuat saya lega," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Jendi Pangabean gondol tiga emas para-renang di hari ketiga
Dengan hasil ini, pundi-pundi medali Indonesia dari cabang olahraga para-atletik terus bertambah.
Hingga berita ini diturunkan berdasarkan laman resmi APG 2022, para-atletik telah mengemas 18 emas, 12 perak, 6 perunggu.
Jumlah tersebut belum termasuk medali milik Maria dan sejumlah atlet Merah Putih lainnya yang tampil, Rabu. Sebab, hitungan medali akan dilakukan setelah upacara penghormatan pemenang (UPP).
Baca juga: Indonesia raih satu emas boccia
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022