"Berdasar prakiraan dan analisis, masyarakat diminta mewaspadai potensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang, kilat dan petir di sebagian besar wilayah Kalteng," kata Chandra di Palangka Raya, Rabu.
Potensi cuaca seperti itu masih akan terjadi sampai Kamis, 4 Agustus 2022, dengan prakiraan terjadi pada siang hingga sore hari serta malam dini hari.
"Salah satu tanda-tandanya yakni akan terlihat awan cumulonimbus (CB) berwarna hitam, disertai angin kencang serta kilatan petir. Jika melihat fenomena tersebut masyarakat agar waspada dan segera mencari tempat teduh," katanya.
Baca juga: BMKG perkirakan wilayah Kalteng masuk kemarau akhir Mei
Baca juga: Delegasi Rumania dan Gubernur Kalteng bahas teknologi modifikasi cuaca
Jika terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan petir, masyarakat diminta segera mencari tempat berlindung yang aman seperti di dalam rumah atau gedung.
"Jauhi papan reklame atau baliho, pohon besar dan jangan berada di lapangan atau tempat terbuka untuk menghindari sambaran petir atau tumbangnya pohon, papan reklame dan sejenisnya," katanya.
Dia juga meminta masyarakat selalu waspada potensi terjadinya genangan air, banjir hingga tanah longsor akibat turunnya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat tersebut.
"Sementara itu, terkait musim kemarau, untuk wilayah Kalteng bagian tenggara seperti Kabupaten Kapuas, sudah masuk kemarau tetapi masih berpotensi terjadi hujan," kata Chandra.
Untuk dapat memperbaharui informasi perkembangan cuaca, masyarakat dapat mengakses layanan yang diberikan BMKG melalui laman resmi BMKG, aplikasi BMKG dan berbagai media sosial BMKG.
Dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi bencana alam akibat cuaca, BMKG juga selalu menyampaikan prakiraan dan perkembangan cuaca terbaru kepada pemerintah daerah, instansi vertikal hingga pegiat media sosial.*
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini cuaca Kalbar dan Kalteng
Baca juga: Meningkatnya suhu di Palu akibat puncak inklinasi, sebut BMKG
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022