Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan pencatatan pelaksanaan pelayanan imunisasi selama Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) secara elektronik menggunakan Aplikasi SehatIndonesiaKu atau ASIK.
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Rabu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pencatatan pelaksanaan imunisasi secara elektronik merupakan implementasi pilar keenam transformasi kesehatan, yakni transformasi bidang teknologi kesehatan.
Masyarakat juga dapat mengetahui status pelayanan kesehatan melalui aplikasi PeduliLindungi yang terhubung dengan aplikasi ASIK, yang selanjutnya akan mencakup rekaman data layanan kesehatan bagi tiap individu.
Menteri Kesehatan mengatakan bahwa sistem pencatatan elektronik nantinya juga akan diterapkan dalam perekaman data medis di rumah sakit.
Data rekam medis nantinya akan dimasukkan ke database rumah sakit sehingga pasien tidak perlu menjalani prosedur pemeriksaan berulang ketika harus pindah ke rumah sakit yang lain.
"Ini akan jauh lebih efisien sehingga akan menjadi lebih transparan informasi mengenai pasien kepada pasiennya sendiri dan semua data itu adalah milik pasien," kata Menteri Kesehatan.
Kementerian Kesehatan melaksanakan program Bulan Imunisasi Anak Nasional bekerja sama dengan kementerian/lembaga lain, pemerintah daerah, serta instansi lintas sektor.
Menteri Kesehatan mengimbau warga memastikan anak sudah mendapatkan pelayanan imunisasi yang dibutuhkan agar terhindar dari penyakit-penyakit dapat dicegah dengan imunisasi.
"Ayo bawa anak-anak kita ke puskesmas, fasilitas pelayanan kesehatan lain, maupun pos pelayanan imunisasi, dan pastikan anak-anak kita mendapatkan imunisasi selama pelaksanaan BIAN," katanya.
Baca juga:
715.782 anak di DKI Jakarta diimunisasi selama Agustus
Jawa Barat targetkan 3,4 juta balita dapat imunisasi campak-rubella
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022