"Negara kita tidak membedakan kondisi orang dalam posisi apapun dan kebutuhan apapun. Pemerintah kita juga inklusif sehingga terbuka melayani siapapun," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surakarta Joni Hari Sumantri di Solo, Rabu.
Begitu juga saat menyelenggarakan event-event olahraga internasional, nasional, maupun lokal, semangat inklusif terus dikedepankan.
"Tidak melulu di tataran penghargaan tetapi sarana prasarana juga dilengkapi, contohnya di Surakarta ada fasilitas publik maupun venue yang insyaallah sudah memenuhi semangat ini. Akses ini juga mudah dirambah penyandang difabel dalam kondisi apapun," katanya.
Ia mengatakan Kota Surakarta dari awal juga sudah dideklarasikan sebagai kota yang ramah terhadap disabilitas.
"Mudah ditemui di fasilitas publik maupun fasilitas lain, baik hotel, tempat olahraga, pendidikan, semuanya sudah ramah disabilitas," katanya.
Menurut dia, keberpihakan pemerintah selain pada infrastruktur juga di penganggaran. Menurut dia, selama ini pemerintah tidak membedakan bantuan maupun hadiah secara nominal antara atlet disabilitas maupun reguler.
"Inilah semangat kesetaraan," katanya.
Senada, Kepala Bidang Olahraga Dispora Kabupaten Sukoharjo Marwan mengatakan selama ini pemerintah daerah juga memberikan penghargaan kepada atlet difabel yang berhasil meraih prestasi.
"Ketika dapat perolehan medali emas, perak, dan perunggu ada angka-angkanya tersendiri sehingga atlet-atlet difabel akan lebih terpacu prestasinya. Bahkan Sukoharjo setiap tahun memberikan Dispora Award kepada atlet-atlet yang berprestasi, baik atlet berkebutuhan khusus maupun yang lewat jalur prestasi dan pendidikan," katanya.
Baca juga: Pasar tradisional di Solo yang mengakomodasi difabel
Baca juga: Tim Indonesia sebarkan virus persaudaraan saat hadapi Kamboja di APG
Baca juga: Malimpa UMS manfaatkan momen APG 2022 sosialisasi ekspedisi Chimborazo
Baca juga: Bengkel kursi roda disediakan untuk atlet ASEAN Para Games Solo
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022