Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, stabil di awal perdagangan di 106,39 setelah menambah sedikit kenaikan semalam. Indeks naik sekitar 0,5 persen minggu ini, membalikkan tren dua minggu sebelumnya.
"Dolar melemah pekan lalu setelah pertemuan (pengaturan kebijakan) Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) karena pasar ingin percaya bahwa Fed berputar menjadi dovish ketika pertumbuhan yang melambat," kata Sim Moh Siong, ahli strategi mata uang di Bank of Singapore.
"Minggu ini, ada lebih banyak pembicara FOMC yang menentang gagasan ini, semuanya menyanyikan nada yang sama: 'kita belum selesai, dan Anda akan mengharapkan lebih banyak kenaikan suku bunga'," tambahnya.
Presiden Fed San Francisco Mary Daly dan Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari semalam menyuarakan tekad mereka untuk mengendalikan inflasi yang tinggi, mengulangi pesan serupa dari pejabat lain sehari sebelumnya.
Sebuah jajak pendapat analis Reuters awal pekan ini menemukan 70 persen berpikir dolar belum mencapai puncaknya dalam siklus ini, bahkan setelah indeks dolar mencapai puncak dua dekade pada Juli.
Menurut alat FedWatch CME, pasar memperkirakan peluang 58 persen untuk kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan Fed September, dan peluang 42 persen untuki kenaikan besar-besaran 75 basis poin lainnya.
Namun Sim mengatakan kinerja dolar baru-baru ini adalah gambaran yang beragam karena sentimen risiko yang meningkat, yang juga telah membantu harga-harga ekuitas di AS telah mendukung mata uang yang lebih ramah risiko.
Dolar Australia berada di 0,695 dolar AS pada Kamis pagi setelah naik 0,46 persen sehari sebelumnya, mencoba untuk kembali di atas level simbolis 0,7 dolar AS yang turun dari awal minggu setelah pernyataan yang tampaknya dovish dari bank sentral.
Juga dalam berita bank sentral, sterling sedikit berubah pada 1,2158 dolar menjelang pertemuan BOE di kemudian hari di mana sebagian besar investor memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 1,75 persen, level tertinggi sejak akhir 2008.
Euro datar di 1.01635 dolar dan yen Jepang, yang telah menanggung beban kenaikan dolar minggu ini, sedikit pulih ke 133,54 per dolar.
Di para mata uang kripto, bitcoin diperdagangkan naik menyentuh 23.000 dolar AS.
Baca juga: Dolar naik terhadap yen didukung data ekonomi AS dan komentar Fed
Baca juga: Harga emas jatuh 13,30 dolar AS terseret penguatan "greenback"
Baca juga: Pound sterling diperdagangkan sedikit menguat jelang keputusan BOE
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022