Medvedev, yang absen di Wimbledon karena larangan All England Club terhadap petenis Rusia, menutup pertandingan hanya dalam waktu 90 menit, sementara Hijikata menunjukkan ketahanan dengan menyelamatkan lima break point selama dua set.
"Seseorang memberi tahu saya ini beberapa hari yang lalu... kalau tidak saya tidak akan tahu," kata Medvedev mengenai pencapaian bersejarah itu, dikutip dari Reuters, Kamis.
"Tentu saja saya ingin lebih banyak kemenangan, tetapi bagus juga memiliki 250 kemenangan. Kami akan mencoba untuk mendapatkan lebih banyak."
Baca juga: Djokovic jadi unggulan teratas Wimbledon tanpa kehadiran Medvedev
Kemenangan itu juga membantu Medvedev kembali ke lapangan keras saat dia meningkatkan persiapan untuk mempertahankan gelar US Open, dengan pertandingan sebelumnya di lapangan favoritnya terjadi di Miami Open pada Maret.
"Jelas tidak mudah untuk bermain setelah Anda berhenti sejenak ...," ujar Medvedev.
"Sensasinya tidak buruk. Saya bisa saja mematahkan sedikit lebih banyak, tetapi ketika Anda menang, semuanya baik-baik saja. Saya harus bermain seperti ini di pertandingan berikutnya," imbuhnya.
Medvedev selanjutnya akan menghadapi petenis Lithuania Ricardas Berankis di perempat final.
Baca juga: Medvedev: Menghukum negara nuklir seperti Rusia bahayakan umat manusia
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022