• Beranda
  • Berita
  • Penyelamatan Sungai Mahakam pada Hari Air Se-Dunia

Penyelamatan Sungai Mahakam pada Hari Air Se-Dunia

22 Maret 2006 17:44 WIB
Samarinda, (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa menggelar acara demo teaterikal untuk penyelamatan Sungai Mahakam --salah satu sungai terpanjang di Pulau Kalimantan di Kaltim-- yang kondisinya kini memprihatinkan terkait dengan peringatan Hari Air se- Dunia ke-14. Aksi puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Imapa Universitas Mulawarman (Unmul) dan Forum Satu Bumi menarik perhatian ratusan warga yang kebetulan melintasi salah satu kawasan terpadat di Samarinda, yakni di perempatan Mal Lembuswana. Kondisi lingkungan memburuk itu akibat sepanjang sungai Mahakam dimanfaatkan untuk kegiatan industri tercatat sebanyak 19 perusahaan perkayuan, 114 perusahaan HPH, enam perusahaan HTI, 45 perusahaan tambang batu bara dan tiga perusahaan tambang minyak. Padahal, kata mahasiswa bahwa Sungai Mahakam 920 Km merupakan sumber kehidupan masyarakat Kaltim kini sudah tercemar oleh limbah kegiatan industri perkayuan dan pertambangan serta limbah rumah tangga. "Aksi ini untuk mengajak masyarakat, pemerintah dan instansi terkait lebih perduli dalam upaya menyelamatkan Sungai Mahakam dari pencemaran," kata Koordinator aksi, Robby. "Akibat aktivitas sejumlah kegiatan itu menimbulkan dampak menurunnya kualitas air Mahakam dan mengancam warga yang tinggal di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS)," katanya. Memburuknya kualitas air Sungai Mahakam, terlihat dari terhentinya produksi air bersih apabila kemarau karena PDAM di Samarinda, Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kutai Barat (Kubar) tidak bisa mengolah akibat tinggginya kadar garam melebihi ambang batas 225 ppm. "Kerusakan hutan mangrove di muara sungai serta tingginya pencemaran serta erosi menyebabkan air sungai Mahakam tidak dapat diolah karena intrusi air laut serta pencemaran di kawasan pedalaman," katanya. Dikemukakan kepada perusahaan industri perkayuan dan pertambangan yang melakukan pencemaran maka segera dilakukan audit lingkungan jika perlu dilakukan penutupan. "Kami meminta pihak Bapedalda Kaltim secara transparan menyampaikan informasi mengenai kadar dan mutu air Mahakam melalui media cetak maupun elektronik," katanya. Hampir dua jam para mahasiswa melakukan aksi teaterikal dan berorasi di perempatan Mal Lembuswana sambil membagi-bagikan selebaran untuk mengajak warga lebih perduli terhadap lingkungan.(*)


Copyright © ANTARA 2006