• Beranda
  • Berita
  • Satgas: 282.247 ekor ternak sembuh dari penyakit mulut dan kuku

Satgas: 282.247 ekor ternak sembuh dari penyakit mulut dan kuku

5 Agustus 2022 21:48 WIB
Satgas: 282.247 ekor ternak sembuh dari penyakit mulut dan kuku
Dokumentasi - Dokter hewan memberikan suntikan vaksin kepada ternak sapi guna mencegah penularan serta penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Aceh Besar. ANTARA FOTO/Ampelsa

sebanyak 1.053.554 ekor sapi telah divaksinasi hingga saat ini

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mencatat sebanyak 282.247 ekor ternak sembuh dari PMK, yang terdiri atas 270.037 sapi, 8.925 kerbau, 1.097 domba, 2.156 kambing dan 32 babi, hingga Jumat.

Menurut data Satgas Penanganan PMK yang diterima di Jakarta, Jumat, sebanyak 1.053.554 ekor sapi telah divaksinasi hingga saat ini.

Satgas juga melaporkan sebanyak 464.112 ekor ternak sakit akibat PMK yang tersebar di 23 provinsi hingga Jumat (5/8), dengan rincian 443.275 sapi, 15.601 kerbau, 1.651 domba, 3.497 kambing dan 88 babi.

Sedangkan sebanyak 7.659 ekor potong syarat yang meliputi 7.512 sapi, 63 kerbau, delapan domba, 76 kambing. Sebanyak 4.859 ekor ternak mati, dengan rincian 4.702 ekor sapi, 97 kerbau, 16 domba dan 44 kambing.

Baca juga: Satgas PMK yakinkan Indonesia mampu kendalikan wabah pada hewan ternak

Sementara sebanyak 169.347 ekor ternak belum sembuh, yang terdiri atas 161.024 sapi, 6.516 kerbau, 530 domba, 1.221 kambing dan 56 babi.

Sebelumnya, Koordinator Tim Pakar Penanganan PMK Wiku Adisasmito meminta masyarakat berhati-hati jika kontak dengan hewan ternak terinfeksi PMK.

Dalam konferensi pers daring diikuti di Jakarta, Kamis (7/7) malam, Wiku mengimbau masyarakat untuk untuk mencuci tangan atau melakukan upaya pembersihan lainnya seperti disinfeksi ke bagian tubuh dan berbagai hal sesaat, sebelum dan sesudah kontak fisik dengan hewan dengan PMK.

Baca juga: Satgas: Virus PMK terkendali dalam tiga minggu terakhir

Kedua, jika mendesak untuk kontak fisik dengan hewan maka gunakanlah alat pelindung diri sekali pakai atau yang sudah dari disinfeksi sebelumnya, termasuk jika hanya masuk ke area kandang.

"Langkah ini menjadi penting karena manusia baik anggota tubuh maupun bahan yang menempel pada tubuh dapat menjadi media penularan virus PMK antar-hewan," kata Wiku.

Baca juga: Satgas: PMK berdampak dari ketahanan pangan hingga sektor pariwisata
 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022